Epidemiolog: Sekolah dan Kantor di Indonesia Harus Tutup Sampai Akhir Tahun

By Indah Permata Sari, Selasa, 28 Juli 2020 | 13:05 WIB
Drama 'When My Love Blooms' (foto : tvN via Hancinema)

CewekBanget.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia memang semakin mengkhawatirkan.

Bahkan pada Senin, (27/7) sudah menembus angka 100.000 lebih kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Padahal Indonesia sendiri sudah mulai memasuki New Normal atau istilah lainnya Kebiasaan Baru yang sebenarnya diharapkan jadi tanda kalau kita berdamai dengan Covid-19.

Baca Juga: Kangkung dan 6 Sayuran Cepat Panen yang Cocok Kita Tanam di Rumah

Tapi nyatanya, pandemi Covid-19 ini enggak bisa dianggap sepele, karena kita masih harus terus physical distancing dan tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku.

Lalu sebenarnya kapan kita sudah bisa benar-benar beraktivitas dengan normal lagi?

Tentu saja kita yang masih sekolah atau sudah bekerja sangat menantikan kabar baik atas aturan aktivitas kita yaa, girls.

Buat yang masih sekolah, sudah bosan dengan daring dan buat yang bekerja sudah sangat jenuh dengan work from home (WFH).

Meski Indonesia sudah masuk ke Kebiasaan Baru, namun ternyata masih banyak anjuran soal sekolah dan kantor yang sebaiknya tutup.

Enggak tanggung, bahkan disarankan untuk tutup sampai akhir tahun 2020 ini lho!

Baca Juga: 4 Zodiak Enggak Beruntung Minggu Ini, 27 Juli HIngga 2 Agustus 2020!

Pemerintah Sebaiknya Kaji Ulang Soal Pembukaan Kantor

Drama 'When My Love Blooms'

Dilansir dari laman Kompas.com, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memberikan peringatan kalau sebaiknya pemerintah mengkaji ulang pembukaan kantor di sektor non-esensial.

Bahkan menurut Dicky, kantor yang non-esensial sebaiknya terus tutup hingga akhir tahun 2020 dan memberlakukan WFH bagi karyawannya.

Termasuk juga di sektor pendidikan menurutnya juga harus tetap dilakukan secara daring.

"Kantor dan sekolah harus ditutup sampai akhir tahun. Tak ada pilihan lain buat Indonesia, kecuali mau membuat risiko terjadinya lonjakan besar kasus infeksi dan kematian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Ternyata alasannya juga karena Indonesia sudah enggak mungkin lagi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena ini akan sangat memengaruhi ekonomi negara.

Untuk itu pilihannya adalah tetap memaksakan WFH dan daring bagi para pekerja dan juga siswa.

Kantor Rawan Penularan Covid-19

Drama 'Extracurricular'

"Penularan di kantor yang indoor ini dua puluh kali lebih besar daripada outdoor. Kondisi inilah yang membuat orang-orang di dalam gedung sangat rawan," jelas Dicky, dilansir dari laman Kompas.com.

Hal ini dikarenakan virus bisa dengan mudah menular lewat orang positiv Covid-19 yang lagi bersin dan mengenai kita yang ada di sekitar.

Dilansir dari laman prosehat.com, virus (Corona) menular melalui cairan (droplet) yang dikeluarkan dari batuk, bersin penderita atau dari permukaan benda yang terpapar cairan tersebut.

Jadi contohnya, misal kalau kita sudah masuk sekolah nih girls, lalu melalukan kegiatan belajar bersama teman-teman lain di ruangan yang sama.

Salah satu teman kita (ternyata positif Covid-19) bersin, dan cairan bersinnya itu menempel di meja belajar.

Enggak sengaja, kita menyentuh meja tersebut dan kita enggak sadar juga sudah memegang hidung atau tubuh kita dengan tangan yang sudah lebih dulu menyentuh meja tadi.

Alhasil, kita bisa dengan mudah tertular Covid-19!

Karena itu, kita harus tetap selalu jaga jarak dengan orang lain di manapun kita berada yaa.

Selalu pastikan tangan kita enggak menyentuh bagian hidung atau mulut kita sendiri, meski sudah cuci tangan.

Karena bisa jadi kita enggak sadar sudah menyentuh barang yang sebelumnya terkena cairan dari orang yang positif Covid-19.

Stay safe, girls!

(*)