Polusi Udara Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan. Bisa Sebabkan Kanker!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 30 Juli 2020 | 15:35 WIB
polusi (klikdoker.com)

CewekBanget.ID - Menurut laporan terbaru dari Air Quality Life Index (AQLI), polusi udara ditemukan memperpendek harapan hidup rata-rata orang Indonesia selama dua tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat, polusi udara membunuh sekitar 7 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dan sekitar 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang buruk.

Sayangnya, Indonesia justru berada di posisi ke-9 sebagai negara dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.

Baca Juga: Ini 5 Sungai Paling Kotor di Dunia Tahun 2019! Indonesia Termasuk?

93% dari 268 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang tingkat polusi tahunannya rata-rata melebihi batas yang ditetapkan WHO.

Dari kabut asap yang menggantung di atas kota hingga asap pembakaran dari dalam rumah, polusi udara menjadi ancaman besar bagi penduduk bumi.

Polusi udara pun dapat memicu sejumlah penyakit dan masalah kesehatan berikut ini.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Punya sakit paru-paru? Coba manfaatkan dua bahan alami ini

ISPA merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan.

ISPA umumnya menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, dan demam.

WHO mencatat, ISPA menjadi penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia.

Berdasarkan laporan, sebanyak hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA pada setiap tahunnya, salah satu penyebabnya adalah polusi udara.

Baca Juga: Kenali Gangguan Pernapasan Asfiksia dan Gejalanya. Membahayakan Jiwa!

Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan bisa terjadi dalam skala ringan hingga mengancam nyawa.

Pneumonia menyumbang 15% dari angka kematian anak di bawah 5 tahun di dunia.

Ironisnya, sebanyak 45% kematian anak akibat pneumonia disebabkan oleh polusi udara dari rumah tangga.

Bronchopneumonia

Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus).

Kondisi ini menyebabkan penyempitan saluran udara yang membuat area pertukaran udara dengan darah menjadi kurang.

Bronchopneunomia menimbulkan beberapa gejala seperti demam, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, nyeri otot, hingga kelelahan.

Paparan polusi udara seperti asap dapat menyebabkan peradangan paru-paru.

Penyakit Kardiovaskular

Ilustrasi penyakit jantung

Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa polusi udara dan peningkatan tekanan darah dapat berkontribusi terhadap timbulnya risiko penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan hasil penelitian, partikel dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.

Penyakit kardiovaskular merupakan kelompok gangguan kesehatan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.

4 dari 5 kematian akibat penyakit kardiovaskular disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Berdasarkan data WHO, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dan diperkirakan 'membunuh' 17,9 juta jiwa setiap tahunnya.

Baca Juga: #HadapiCorona, Begini Gejala Pada 8 Bagian Tubuh yang Juga Mungkin Diserang Oleh Virus Corona!

Kanker

Pada tahun 2013, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang berada di bawah WHO telah mengklasifikasikan polusi udara luar ruang sebagai agen penyebab kanker.

Partikel-partikel kecil dalam polusi udara diketahui bersifat karsinogen atau memicu perkembangan sel kanker.

IARC menyimpulkan bahwa polusi udara luar ruang dapat memicu risiko kanker paru-paru dan peningkatan risiko kanker kantung kemih.

Sama seperti penyakit kardiovaskular, kanker menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, malah berada di posisi kedua.

Diperkirakan kanker telah membunuh sekitar 9,6 juta jiwa setiap tahunnya dan kanker paru-paru-yang paling berhubungan dengan polusi udara-menjadi salah satu kanker paling umum.

(*)