CewekBanget.ID - Tahun ini kita menyambut hari raya Idul Adha 1441 H di rumah akibat pandemi.
Tapi semoga kita masih bisa merasakan euforia hari raya yang suci bersama keluarga meski enggak bisa bebas bersilaturahmi seperti biasanya ya, girls.
Nah, belum lengkap dong rasanya, kalau hidangan khas Idul Adha yang biasanya merupakan hasil olahan dari daging sapi dan kambing kurban belum tersaji di meja makan.
Baca Juga: Saatnya Bakar Sate, Jangan Lupakan Lontongnya! Bikin Sendiri Juga Yuk
Namun ingat untuk enggak makan berlebihan dan perhatikan beberapa hal ini supaya kita tetap sehat, ya.
Makanan Tinggi Kolestrol
Hidangan hari raya identik dengan masakan tinggi santan dan garam.
Apalagi ketika Idul Adha, banyak orang menyiapkan hidangan berbahan dasar daging sapi atau kambing.
Nah, makanan olahan dengan kandungan santan, minyak, dan jeroan ini yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi secara berlebihan agar enggak terserang kolestrol.
Bukannya enggak boleh dikonsumsi, tapi atur porsinya agar enggak berlebihan ya, girls.
Ingat, 30% kolesterol dalam darah adalah efek dari apa yang kita makan, oleh karena itu mengonsumsi makanan tinggi kolesterol secara terus menerus secara enggak langsung akan memengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
Jika dibiarkan, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi terus menerus dalam jangka waktu lama merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.
Asupan Garam Berlebih
Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam enggak lebih dari 5 gram natrium (1 sendok teh) per hari.
Asupan garam berlebih perlu dibatasi untuk mencegah terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Untuk membuat masakan lebih berasa, kita bisa kok, mengurangi penggunaan garam dan memperbanyak bumbu seperti rempah, kaldu jamur, kecap, bawang putih, dan lainnya.
Baca Juga: Dokter: Daging Kurban Simpan di Kulkas Sebaiknya Hanya 2 Hari
Makan Berlebih
Menu makanan spesial di hari raya tentunya memicu kita untuk makan lebih banyak.
Hal ini enggak menjadi masalah jika kita hanya melakukannya di hari itu dan kembali menerapkan pola makan sehat di hari-hari lainnya.
Namun, jika pola makan berlebih itu terus terbawa seterusnya, hati-hati! Kebiasaan makan berlebih bisa menyebabkan kegemukan atau berat badan berlebih.
Sebab, berat badan berlebih yang dibiarkan berkepanjangan juga menjadi faktor risiko sejumlah penyakit serius, seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan lainnya.
(*)