Kenapa Pasien Sembuh COVID-19 Rentan Gangguan Kejiwaan? Ini Penjelasannya Menurut Studi!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 5 Agustus 2020 | 09:20 WIB
Ilustrasi remaja depresi (freedesignfile.com)

CewekBanget.ID - Beberapa dari kita mungkin pernah membaca edaran di grup WhatsAppa bahka headline sebuah surat kabar yang menyebutkan kalau pasien sembuh dari corona rentan mengalami gangguan kejiawaan. 

Meski terkesan berlebihan, hal tersebut ternyata bukan berita palsu.

Soalnya, studi terbaru nemenukan kalau kaitan antara pasien yang telah sembuh dari virus corona (COVID-19) dengan gangguan kejiwaan sangat tinggi. 

Menurut studi tersebut, lebih dari setengah pasien sembuh yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan kejiwaan.

Bukan hanya itu, mayoritas pasien sembuh juga mengalami gangguan kecemasan. Kok bisa, ya? 

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Ini Tips Membersihkan Rumah Agar Tetap Sehat!

Kaitan Antara Kesembuhan dan Gangguan Kejiwaan

Ilustrasi depresi

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Brain, Behavior and Immunity, peneliti melakukan analisis terhadap 402 pasien yang dirawat di Rumah Sakit San Raffaele, Milan, Italia.

Dari jumlah total pasien tersebut, diketahui sebanyak 265 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 137 lainnya perempuan.

Para ahli memeriksa kesehatan mental pasien sebulan setelah mendapatkan perawatan dengan melakukan wawancara klinis dan kuesioner penilaian diri.

Hasilnya, mayoritas atau sekitar 55% pasien memiliki seenggaknya satu gangguan kejiwaan, sedangkan beberapa lainnya memiliki lebih dari satu gangguan kejiwaan.

Gangguan Kecemasan

Masih dalam sumber penelitian yang sama, 42% pasien yang diteliti mengalami gangguan kecemasan, 40% mengalami insomnia, 31% depresi, 28% mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan 20% memiliki gejala obsesif-kompulsif (OC).

Studi ini juga mendapati bahwa cewek kemungkinan besar mengalami gangguan psikologis yang lebih berat.

Pasien yang telah lebih dulu didiagnosis gangguan mental juga ditemukan lebih parah setelah sembuh dari COVID-19.

Baca Juga: Tingkat Akurasi Tinggi, Anjing yang Bisa Mendeteksi Virus COVID-19 Akan Ditempatkan di Bandara!

Penyebab Gangguan Kejiwaan

Menurut peneliti, gangguan kejiwaan ini dapat muncul karena beberapa hal.

Salah satunya dapat diakibatkan oleh respon kekebalan terhadap virus itu sendiri.

Ditemukan pula stressor psikologis seperti isolasi sosial, dampak psikologis dari penyakit parah dan berpotensi fatal yang baru, kekhawatiran tentang menulari orang lain, dan stigma. 

Baca Juga: Pesepeda di Jakarta Dilarang Lewat Jalan Ini Karena Zona Merah Covid-19

Peneliti pun merekomendasikan dokter untuk memeriksa masalah kesehatan mental pasien setelah sembuh dari COVID-19.

Selain dikaitkan dengan gangguan kejiwaan, penelitian lain juga mendapati sejumlah pasien sembuh dari COVID-19 juga berisiko mengalami masalah jantung, pembuluh darah, dan kerusakan otak.

(*)

Baca Juga: Awas! Pakai Face Shield Tanpa Masker Tetap Bisa Tertular Covid-19!