WHO: Herd Immunity Sulit Dilakukan Untuk Mengatasi Covid-19!

By None, Rabu, 19 Agustus 2020 | 17:45 WIB
KRL Commuterline Jabodetabek diduga keras sebagai tempat penyebaran virus corona setelah 3 penumpang dinyatakan positif Covid-19. (KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA)

Namun, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam konferensi pers hari Senin (17/8/2020), mengungkapkan kalau Herd Immunity enggak bisa dilakukan untuk mengatasi Covid-19.

"Saat ini, sebagai sebuah planet, sebagai populasi global, kita berada jauh dari tingkat kekebalan yang dibutuhkan untuk menghentikan penularan penyakit ini," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

"Kita perlu fokus pada apa yang dapat kita lakukan untuk menekan penularan dan tidak hidup dengan harapan bahwa kekebalan kelompok akan menyelamatkan kita."

Baca Juga: Salah Satu Aktor Drama 'To All the Guys Who Loved Me' Positif COVID-19, Syuting Dihentikan Sementara

Memang, salah satu cara mengembangkan perlindungan dari virus corona adalah bertahan dengan terpapar virus, yang dapat membuat tubuh kita mengembangkan antibodi.

Meski para ahli mengetahui cara tersebut, mereka tidak tahu seberapa kuat respon kekebalan tubuh terhadap virus, berapa lama kekebalan bisa bertahan, dan apakah respon itu berbeda-beda antara satu orang dan orang lain.

Bahkan jika keberadaan antibodi Covid-19 melindungi kita dari virus corona, penelitian menunjukkan hanya sekitar 10 persen populasi global yang memiliki antibodi ini.

"Itu berarti sebagian besar populasi tetap rentan terhadap infeksi, dan virus memiliki peluang untuk menyebar," kata ahli epidemiologi penyakit menular Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 WHO.

Vaksin tidak melindungi semua orang Cara lain untuk melindungi diri kita dari virus corona adalah dengan mendapatkan vaksin.

Tetapi vaksin yang aman dan efektif belum tersedia.

"Kita tidak bisa mengetahui antara cakupan vaksinasi dengan proporsi populasi yang kebal," kata Dr Bruce Aylward Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO.