Menanggapi situasi genting tersebut, rupanya Garnier telah sejak lama menerapkan disiplin ramah lingkungan di bidang kecantikan.
Selain menghadirkan green science untuk formula dan kemasan produk yang didesain ramah lingkungan, Garnier juga memastikan sumber dan produksi berkelanjutan serta memungkinkan konsumen untuk berkontribusi secara positif menuju bumi yang lebih hijau.
"Garnier saat ini di Indonesia memimpin perubahan di bidang kecantikan menuju sustainability," ujar Manashi Guha, General Manager Consumer Products Division L’Oréal Indonesia dalam acara konferensi pers Garnier Green Beauty, Rabu (30/9/2020).
“Transformasi besar ini akan menghormati batas-batas planet dan akan berkontribusi lebih banyak untuk mendukung kebutuhan lingkungan yang semakin mendesak di Indonesia.
Bersama-sama, dan dengan dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami secara bertahap dapat mengatasi polusi plastik sebagai salah satu tantangan terbesar di Indonesia,” jelas Melanie Masriel, Communications, Public Affairs and Sustainability Director, L’Oréal Indonesia.
Peta Jalan Green Beauty
Dalam rangka mewujudkan industri kecantikan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali-pakai, Garnier pun merancang peta jalan Green Beauty untuk mengubah cara industri kecantikan beroperasi dan memimpin perubahan bagi bangsa dan dunia.
Yang pertama, Garnier memastikan formula yang dipakai untuk produk mereka ramah lingkungan dengan memanfaatkan green science, green formula, serta membuat produk yang mudah terurai dan dapat didaur ulang.
Lalu untuk sumber yang berkelanjutan, Garnier Indonesia menjadi bagian dari program global yang memberdayakan 670 komunitas di seluruh dunia pada tahun 2019, dan sasaran hingga tahun 2025 adalah memberdayakan sekitar 800 komunitas.
Model kemasan produk pun didesain ramah lingkungan, dengan memastikan bahwa seluruh kotak kardus dan petunjuk penggunaan produk kertasnya memiliki sertifikasi hutan yang dikelola secara berkelanjutan, serta upaya Garnier menghemat hingga 402 ton plastik baru yang berarti juga menghemat sekitar 35% dari penggunaan plastik di tahun 2019.
Kemudian pabrik Garnier dibuat berkelanjutan dengan berusaha untuk menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi melalui desain dan isolasi bangunan yang lebih baik, serta menggunakan teknologi hemat energi untuk proses industri dan mendapatkan lebih banyak energi terbarukan secara lokal.