Gas air mata memang kerap menimbulkan rasa enggak nyaman seperti sensasi terbakar, perih, berair, bengkak, hingga kesulitan membuka mata.
Gas air mata diketahui mengandung chlorobenzylidene melono-nitrile (CS), bentuknya serupa serbuk yang dimasukkan ke dalam aerosol lalu disemprotkan.
Meski dirasa enggak nyaman, zat yang ada di dalam gas air mata enggak menimbulkan kerusakan jaringan.
Pasalnya, zat merupakan iritan yang enggak bersifat asam dan enggak berbahaya.
Baca Juga: Jerawat Bisa Diatasi dengan Pasta Gigi, Benarkah? Ini Kata Ahli!
Bagian tubuh lain yang terdampak adalah selaput bening atau membran mukosa, termasuk rongga pernapasan pada hidung dan paru-paru, meski efeknya enggak begitu lama.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi di antaranya peradangan dan sesak napas yang berlangsung dalam waktu singkat.
Namun, orang dengan riwayat alergi dan asma harus berhati-hati karena dampak gas air mata bisa menetap dalam beberapa waktu.