Kentut dan Gas dalam Pencernaan
Gas ini dapat menumpuk lebih cepat jika seseorang merokok, menggunakan sedotan, atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.
Seseorang juga mungkin mengalami kembung jika stres, sembelit, atau memiliki kondisi medis yang memengaruhi sistem pencernaan.
Tahu enggak? Kebanyakan orang kentut lima sampai 23 kali dalam sehari, lho!
Meski kentut adalah sesuatu yang normal, namun biasanya kita tetap merasa malu atau enggak nyaman jika melakukannya di tengah banyak orang.
Pada akhirnya, kita mencoba menahan kentut hingga merasa cukup aman untuk mengeluarkannya.
Padahal menurut ahli, menahan kentut itu enggak baik bagi kesehatan.
Kenapa sih, menahan kentut disebut berbahaya bagi kesehatan?
Saat kentut, gas bergerak dari usus ke rektum, lalu keluar melalui anus.
Tetapi jika kita mengencangkan otot sfingter anus, kentut bisa ditahan selama beberapa waktu.
Dalam jangka pendek, menahan kentut bisa menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, kembung, gangguan pencernaan, hingga heartburn.
Baca Juga: Minum Susu Sebelum Tidur Bisa Melancarkan Pencernaan Kita Lho!
Pada 1970-an, para ahli menemukan bahwa kebiasaan menahan kentut dapat dikaitkan dengan perkembangan divertikulitis, kondisi peradangan atau pembengkakan kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Divertikulitis dapat menjadi parah dan dapat menyebabkan infeksi jika enggak ditangani secara tuntas.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan yang jelas antara menahan kentut dan divertikulitis.