Macam-macam Gangguan Saat Menstruasi Ini Wajib Cewek Pahami!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 29 November 2020 | 17:00 WIB
menstruasi (mid-day.com)

CewekBanget.ID - Tentu kita tahu, sebagai cewek, kita mengalami siklus menstruasi setiap bulan. 

Pada masa ini, dinding rahim mengalami pelepasan karena enggak ada proses pembuahan.

Siklus normal menstruasi berkisar 21-35 hari, dengan menstruasi normal berlangsung 3-7 hari dengan volume darah normal 40-60 mililiter atau sekitar 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari.

Nah, penting untuk mencatat periode menstruasi untuk mendeteksi gangguan menstruasi sejak dini, lho. 

Ada beberapa jenis gangguan menstruasi yang bisa dideteksi lebih awal jika kita rajin mencatat, seperti berikut ini!

Baca Juga: Makan Timun Bisa Menghambat Darah Menstruasi. Mitos atau Fakta?

Kelainan Pendarahan

Ilustrasi darah menstruasi berwarna hitam

Kelainan menstruasi bisa berupa kelainan pendarahan atau volume darah.

Saat volume darah normal sekitar 40-60 mililiter, kelainan bisa berupa hipermenorea dan hipomenorea.

Hipermenorea merupakan kondisi pendarahan menstruasi lebih banyak dari volume normal.

Kita mungkin enggak bisa mengukur volume darah dengan gelas ukur, namun kita bisa mendeteksinya dari jumlah pembalut yang dipakai dalam sehari.

Sedangkan hipomenorea adalah kondisi pendarahan menstruasi lebih sedikit dari normal, mungkin cuma sekali ganti pembalut dan setelah itu enggak ada pendarahan lagi.

Ini justru jadi hal yang juga perlu diwaspadai.

 

Kelainan Siklus

Menstruasi

Beberapa orang mengalami siklus menstruasi yang enggak teratur, entah lebih cepat atau malah lebih lambat dari siklus normal.

Polimenorea merupakan siklus menstruasi akan lebih singkat atau kurang dari 21 hari yang mengakibatkan cewek seolah mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, tetapi dengan volume darah relatif sama.

Sedangkan oligomenorea merupakan siklus menstruasi lebih lambat, bahkan menstruasi bisa datang setelah 90 hari.

Sementara istilah amenorea merangkum kondisi menstruasi terhenti, yang bisa terjadi secara alami atau akibat konsumsi obat tertentu.

Amenorea alami terjadi saat perempuan dalam masa kehamilan, menyusui, dan menopause.

Baca Juga: Intip Penjelasan Ahli Perkembangan Anak Tentang 5 Tahap Pubertas!

Dismenore

Dismenore adalah gangguan kesakitan parah pada bagian perut bawah sebelum atau saat menstruasi.

Dismenore biasanya disebut dengan nyeri haid.

Nyeri haid terbilang normal saat menstruasi, tetapi saat rasa nyeri enggak tertahankan atau parah, sebaiknya konsultasi ke dokter.

Nyeri haid juga terkadang menjadi tanda endometriosis.

Endometrium adalah tempat pelekatan sel telur yang sudah dibuahi dan saat enggak hamil, endometrium akan luruh saat menstruasi.

Endometriosis terjadi jika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim.

Endometriosis biasanya ditandai dengan nyeri hebat, juga bisa mengganggu kesuburan sehingga perlu dikonsultasikan untuk memperoleh terapi.

Baca Juga: Menstruasi Terasa Mengganggu? Ini 5 Tips Bikin Nyaman Sepanjang Haid!

Metroragia

Pendarahan normalnya hanya terjadi saat tiba masa menstruasi.

Namun, pendarahan yang terjadi di luar masa menstruasi disebut metroragia.

Penyebab metroragia cukup beragam, mulai dari ketidakseimbangan hormon, infeksi, miom, hingga kanker.

(*)