Cara Membangun Chemistry, Bisa Dimulai dari Percakapan Sederhana!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 1 Desember 2020 | 19:05 WIB
Drama 'Do Do Sol Sol La La Sol' (foto : KBS via hancinema)

CewekBanget.ID - Pernah enggak sih, kita merasa cocok banget berbicara dengan seseorang yang baru saja kita temui?

Kemungkinan besar, kecocokan itu merupakan kombinasi dari topik, nada, dan tenor yang terjadi dalam percakapan secara verbal.

Percakapan adalah salah satu cara termudah agar orang-orang bisa saling terhubung, meskipun tentu enggak semua orang suka berbicara.

Memang, beberapa orang memiliki sifat pemalu, suka menyendiri, jauh secara emosional, atau bahkan enggak dapat didekati, tapi keakraban bukanlah faktor penentu kita bisa cocok untuk melakukan percakapan dengan sesorang.

Kita mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bicara lebih dalam dengan teman di sekolah atau kampus, tapi sebaliknya, cuma butuh beberapa menit untuk langsung mengobrol dengan orang asing di tempat umum.

Baca Juga: First Date Tapi Enggak Ada Chemistry, Begini Tandanya. Tinggalin Deh!

Topik dan Taktik Percakapan

Drama 'Do You Like Brahms?'

Sebuah kecocokan atau chemistry tercipta melalui percakapan dengan topik yang menyenangkan.

Namun, menciptakan chemistry butuh mempertimbangkan seberapa banyak kata-kata yang disampaikan ketika dua orang berbicara.

Selain itu, kita perlu memperhatikan kecepatan, nada suara, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan emosi.

Kita membentuk ikatan antarpribadi dan membangun hubungan nonverbal dalam banyak situasi dengan tipe orang yang berbeda-beda.

Jika kita sedang berusaha membina hubungan secara pribadi atau profesional, mungkin ada beberapa topik yang dapat memecah kebekuan dalam sebuah percakapan, misalnya menanyakan tentang hobi sebagai topik yang relatif aman dan cenderung mendorong orang untuk terbuka.

Bahkan biasanya, banyak orang akan sangat antusias membicarakannya.

Chemistry Melampaui Konten

Dilansir Kompas.com, dalam penelitian yang dilakukan Namkje Koudenburg dan rekan-rekannya pada tahun 2017, mereka mempelajari dampak bentuk percakapan, di luar isi kontennya dalam struktur sosial.

Mereka mengakui pentingnya interaksi sosial untuk pembentukan hubungan sosial dan kelompok.

Di samping itu, mereka memperluas pengetahuan tentang pentingnya konten percakapan.

Mereka juga berfokus pada tindakan percakapan, karena apa pun kontennya tetap bisa memengaruhi rasa solidaritas.

Dari sana didapat temuan, karakteristik mikro percakapan seperti pergantian giliran yang mulus dan keheningan singkat memiliki potensi signifikan memengaruhi regulasi hubungan, serta rasa solidaritas.

Ini merupakan hasil penelitian dari bentuk percakapan yang mewakili struktur sosial kelompok, sekaligus memberikan penilaian berkelanjutan terhadap norma-norma kelompok, hierarki, maupun realitas bersama.

Baca Juga: Pasangan Zodiak Ini Kalau Ketemu Bakal Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama!

Memiliki Frekuensi yang Sama

Rasa solidaritas enggak muncul hanya melalui pertukaran informasi atau membandingkan opini, tetapi kebersamaan juga diciptakan melalui pengalaman subjektif yang memiliki frekuensi yang sama.

Oleh karena itu, kita akan lebih berhasil dalam berhubungan dengan orang lain ketika membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.

Pikirkan hal ini sebelum kita pengin membuat kesan yang baik, dan bagaimana kita memiliki minat yang sama dengan orang lain.

Nah, percakapan yang berada dalam satu frekuensi dan dapat mencairkan suasana dengan subjek yang dipilih secara aman akan memicu timbulnya chemistry.

Baca Juga: 4 Tanda Kita dan Gebetan Punya Chemistry yang Baik. Cocok Jadi Pacar!

Peran Hubungan

Hubungan baik memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan psikologis dasar.

Hubungan baik itu digambarkan mencakup sesuatu yang positif, di antaranya rasa suka, kerja sama, pengungkapan diri, dan afiliasi.

Dalam penelitian tersebut, hubungan yang ditemukan secara mandiri diprediksi membutuhkan kepuasan di bidang otonomi, kompetensi, dan keterkaitan.

Di sisi lain, orang-orang yang saling berinteraksi enggak serta-merta dapat dianggap bersahabat. 

Poin terakhir ini menjadi perhatian khusus ketika kita mencoba membangun hubungan dengan kenalan atau bahkan orang asing.

Demi menjalin ikatan sosial, kita enggak hanya membutuhkan interaksi saja, tetapi juga perlu menjaga hubungan baik dengan seseorang.

Intinya, semua ini tentang apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya.

Hal yang sama berlaku untuk memicu chemistry melalui percakapan, ya!

Topik, nada, dan tenor berpotensi menjadi dasar untuk membangun relasi, yang memungkinkan kita terhubung secara tepat dengan siapa pun.

(*)