Orang dewasa yang menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan aktivitas intelektual seperti membaca, memiliki tingkat penurunan kognitif 32 persen lebih lambat dibandingkan mereka yang enggak membaca buku.
Memaksa otak berpikir membuatnya lebih efisien dengan mengubah struktur otak agar tetap berfungsi baik meskipun ada neuropatologi terkait usia.
Studi terbaru lainnya menemukan orang berusia lanjut yang membaca buku atau memainkan permainan asah mental seperti catur atau teka-teki memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk mengembangkan penyakit Alzheimer.
Menghilangkan Stres
Membaca buku bisa menurunkan kadar hormon kortisol yang memicu stres.
Dalam sebuah studi di Inggris, partisipan diminta terlibat dalam aktivitas yang memicu kecemasan, lalu membaca selama beberapa menit, mendengarkan musik, atau bermain video game.
Tingkat stres dari partisipan yang membaca turun 67 persen, menurun lebih signifikan dibandingkan kelompok lain.
Menambah Referensi Kosakata
Kita dapat menggunakan buku untuk memperluas referensi kosakata.
Para peneliti memperkirakan setiap orang mempelajari 5-15 persen dari semua kata lewat membaca.
Karena itu, membaca sangat penting bagi anak-anak, yang referensi kosakatanya dipengaruhi oleh buku yang mereka baca.