Hubungan Enggak Akur dengan Ibu? Coba Mulai Perbaiki Dari Sini

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 28 Desember 2020 | 07:00 WIB
Ibu dan anak (pinterest.com)

CewekBanget.ID - Setiap orang tentu mendambakan memiliki hubungan yang hangat dan erat dengan ibunya.

Meski demikian, beberapa perbedaan pendapat atau prinsip dapat membuat hubungan itu memanas dan renggang.

Membangun kembali hubungan dengan ibu bukanlah hal yang mustahil, apalagi setiap ibu senantiasa mencintai anak-anaknya.

Kalau bingung caranya bagaimana, mungkin kita bisa mencoba sejumlah tips ini.

Baca Juga: 'Hari Ibu' Beda Dengan 'Mother's Day' Lho. Kepoin Sejarahnya Yuk!

Berkomunikasi Lebih Intens

Jika kita enggak tinggal satu rumah dengan ibu, misalnya karena tinggal di kos, cobalah untuk sering berkomunikasi dengannya melalui telepon atau video call.

Mulai dari obrolan ringan sampai ketika sudah nyaman atur waktu untuk membicarakan topik yang selama ini dihindari karena membuat tegang.

Tetapi jangan memaksa untuk mengungkapkan pokok masalah sebelum kita siap.

Baca Juga: Selamat Hari Ibu! Intip 6 Rekomendasi Film Korea Tentang Perjuangan Seorang Ibu, Yuk!

Tunjukkan Kasih Sayang

Ibu dan anak

Lakukan hal terbaik yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki saat ini.

Kita bisa menunjukkan rasa sayang tanpa mengabaikan apa yang terjadi di masa lalu.

Dari sini kita akan sadar, enggak semua orang bisa membuat keputusan yang baik.

Banyak cara untuk belajar memahami ibu, misalnya bertanya bagaimana cara ibu mengasuh kita saat kita masih kecil.

Terkadang orangtua enggan membicarakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, terutama jika masa lalu tersebut menyimpan kenangan buruk.

Tapi, hal ini akan memudahkan kita memahami bagaimana ibu bereaksi terhadap sebuah masalah.

Berikan alasan bahwa kita hanya pengin mengenal ibu lebih baik dan lebih dalam. 

Punya Pemikiran Terbuka

Sda kemungkinan kita dan ibu memandang sesuatu dari sudut pandang berbeda.

Bukan berarti ada yang benar dan salah antara ibu dan kita, hanya saja, kedekatan dan pengalaman bertahun-tahun membuat kita merasa 'sulit' untuk mengalah pada ibu, ketimbang menghadapi orang lain.

Jadilah pribadi yang punya pemikiran terbuka atau seenggaknya, coba pahami sudut pandang ibu.

Pemikiran terbuka bisa membantu kita untuk maju. 

Jadi Pendengar yang Baik

Seringkali kita enggak mendengarkan seseorang yang berbicara dengan kita, apalagi jika kita mengenal baik orang itu.

Alih-alih mendengarkan, kita justru sibuk memikirkan jawaban atau tanggapan untuk diutarakan.

Saat berkomunikasi dengan ibu, jangan memikirkan banyak hal dan fokus mendengarkan apa yang dikatakan ibu.

Enggak perlu memusingkan apa yang akan kita ucapkan dalam menanggapi perkataan ibu, atau menilai kesalahannya.

Pahami cerita yang disampaikan, meski kita enggak sependapat dengan ibu.

Menjadi pendengar yang baik memperkuat pemahaman kita tentang apa yang sebenarnya dikomunikasikan ibu, meningkatkan rasa hubungan, dan menawarkan kesempatan untuk jenis interaksi baru.

Baca Juga: 6 Pasangan Ibu-Anak Sesuai Zodiak yang Paling Akrab. Setuju?

Enggak Berharap Lebih

Banyak orang mendambakan hal-hal indah dari hubungan antara ibu dan anak.

Faktanya, jika kita dan ibu enggak bisa memenuhi harapan itu, masalah akan timbul.

Buatlah ekspektasi yang lebih rendah dan realistis untuk mengurangi kekecewaan dan kemarahan.

Hindari membandingkan diri kita dan ibu dengan apa yang kita lihat dari orang lain, seperti teman atau kenalan di media sosial, dan fokuslah mencari cara untuk memperbaiki hubungan dengan ibu.

Mau Memaafkan

Misalnya ibu memang membuat kesalahan yang membuat kita kecewa, tanyakan pada diri sendiri: apakah kita harus memendam kemarahan dalam waktu lama?

Pikirkan berapa banyak kesalahan yang kita buat sejak kecil hingga dewasa, dan berapa kali ibu memaafkan kesalahan kita.

Jika seorang ibu mau mendengarkan anaknya, dan meminta maaf, segeralah maafkan ibu. 

Memahami Enggak Semua Hubungan Bisa Diperbaiki

Dibutuhkan dua orang untuk memperbaiki hubungan dan terhubung dengan cara sehat.

Jadi coba jawab dua pertanyaan ini, deh.

Pertama, apakah kita bersedia memperbaiki hubungan dengan ibu?

Dan terakhir, maukah kita bertanggung jawab atas tindakan yang menyakitkan hati ibu?

Jika kita atau ibu saling menyalahkan, agak sulit untuk menjalin kembali hubungan yang baik.

(*)