Lingkup Pertemanan Cenderung Menyempit Saat Bertambah Usia, Kenapa Ya?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 8 Januari 2021 | 10:44 WIB
Ilustrasi sahabat (romper.com)

CewekBanget.ID - Banyak yang bilang, seseorang akan cenderung lebih memperhatikan dirinya sendiri dan lebih selektif memilih lingkup pertemanan ketika ia semakin dewasa.

Mungkin kita bisa mulai merasakan fase ini saat memasuki jenjang kuliah atau kerja.

Kira-kira benar demikian adanya enggak, ya? Dan kenapa bisa terjadi?

Baca Juga: 4 Alasan Teman Malas 'Temenan' Sama Kita di Medsos. Apa yang Salah?

Alasan Membatasi Lingkungan Pertemanan

Salah satu faktor yang membuat lingkup pertemanan semakin terbatas pada usia dewasa yakni aspek minat, pekerjaan, dan gaya hidup.

Pasalnya, semakin tua seseorang, sesungguhnya aktivitas dan lingkup pertemanan semakin terbatas pada apa yang menjadi pilihan dari minat kita dan apa yang menjadi keputusan kita menyangkut pilihan karier atau pekerjaan, maupun gaya hidup dalam menjalani kehidupan itu sendiri.

Hal inilah yang menyebabkan pertemanan seseorang juga akan semakin terbatas pada orang-orang yang memang cocok, sejalan ataupun yang sehari-hari beraktivitas atau bekerja bersama dengan kita.

Baca Juga: 3 Perawatan Kulit yang Harus Dilakukan Mulai dari Masa Remaja!

Dalam artian, teman yang dibutuhkan bukan sekadar orang yang kita kenal maupun kenal kita, melainkan teman dalam arti orang yang memiliki jalinan relasi dan interaksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Kesepian

Sementara itu, orang yang merasa semakin dewasa dan lingkup pertemanannya semakin menyempit cenderung kesepian.

Misalnya, ketika kita hendak bertemu teman lama, namun temannya sudah berkeluarga, kita cenderung enggan atau menahan diri enggak mengajaknya pergi main.

Terkait hal ini, merasa kurang memiliki teman atau orang yang bisa kita ajak berbagi ataupun menghabiskan waktu bersama secara berkualitas di keseharian memang dapat menimbulkan rasa kesepian.

Makanya, agar terhindari dari rasa kesepian, sebaiknya kita melakukan berbagai aktivitas yang produktif.

Cara mengatasinya dengan secara aktif mencari dan mengeksplorasi aktivitas dan kegiatan yang sekaligus dapat mendorong kita untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Adapun aktivitas itu seperti belajar hal baru, contohnya kursus bahasa atau mengikuti komunitas musik atau kesenian.

Baca Juga: Mau Sukses? Yuk Tinggalkan 7 Tipe Teman Toxic Ini di Tahun 2021!

Meski di tengah pandemi, menjalin komunikasi atau sosialisasi masih dapat dilakukan melalui virtual, kok.

Hal ini dilakukan guna menghindari tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Biasanya, orang-orang kini menjalin sosialisasi dengan chatting di media sosial atau aplikasi pesan.

(*)