Saat Menstruasi Sebaiknya Ganti Pembalut Setiap Berapa Jam Sekali Ya?

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 13 Januari 2021 | 19:45 WIB
Pembalut dan tampon. (Foto: HelloSehat)

Sindrom Syok Toksik

Penggunakan pembalut yang enggak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik.

Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya, lho! Bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang enggak kunjung diganti.

Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak, kemudian bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.

Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A. 

Setiap cewek yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik, yang umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai.

Baca Juga: Vagina Berbau Kurang Sedap & Menyengat? Ini 8 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya!

Tanda dan gejalanya antara lain demam yang kadang menyebabkan kita menggigil, detak jantung cepat, tekanan darah rendah hingga terkadang pusing saat berdiri setelah duduk, kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari, serta muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina.

Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.

Jika kita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis, ya!

 

(*)