Ingin Mengembangkan Diri? Mulai Dari Menerapkan Pikiran Positif, Yuk!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 14 Januari 2021 | 19:21 WIB
Choi Ye Bin - Drama Penthouse (Instagram/yebin__)

Pengembangan Diri

Berpikif positif juga bisa berdampak pada pengembangan diri.

Saat memiliki pikiran positif, seseorang cenderung pengin dirinya lebih baik lagi dan memiliki mindset untuk berkembang.

Orang-orang dengan mindset berkembang percaya dirinya dapat belajar, beradaptasi, dan melakukan hal yang lebih baik di masa depan.

Sebaliknya, orang yang enggak memiliki mindset berkembang dan malah berpikir negatif dapat menarik diri dari suatu hubungan, apa pun itu, sehingga timbul penolakan dan kepercayaan jika dirinya enggak dapat memperbaiki kekurangan pribadi.

Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang enggak memiliki mindset berkembang membutuhkan waktu lebih lama untuk beralih dari pengalaman negatif.

Mereka menolak dirinya secara pribadi, melihat hal negatif dan kekurangan sebagai aspek diri yang enggak dapat diubah, dan selalu merasa dirinya enggak cukup baik.

Bukan Toxic Positivity

Walau pikiran positif itu penting, tapi ini memang enggak bisa dilakukan setiap saat; terutama setelah terjadi sesuatu yang buruk.

Berpikir positif harus dilakukan dengan cara yang seimbang, bukan malah menjadi toxic positivity.

Toxic positivity terjadi ketika seseorang cenderung mengabaikan, menolak, maupun menghindari peristiwa atau emosi negatif seperti kesedihan, ketakutan, dan kecemasan.

Secara aktif memaksa pikiran dan perasaan untuk menjadi positif juga merupakan tanda toxic positivity.

Pola pikir positif yang sehat melibatkan perhatian pada hal-hal yang dapat disyukuri dalam lingkup perhatian, dan di sisi lain juga belajar melepaskan hal-hal yang secara emosional enggak berada dalam pengaruh lingkup tertentu.

(*)

Baca Juga: Pikir Ulang untuk Langsung Nongkrong Setelah Divaksin. Ingat Hal Ini!