Rambut Kemaluan Disarankan Enggak Dicukur Karena 7 Alasan Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 14 Januari 2021 | 21:25 WIB
Menggunting bulu vagina (healthfixhub.com)

Area kemaluan adalah area yang sangat sensitif dan kita berisiko tinggi merusak jaringan yang sangat penting di area tersebut dengan melakukan penghilangan rambut kemaluan.

Para ahli enggak merekomendasikan waxing atau laser, selain karena rasanya mungkin menyakitkan, biayanya juga tinggi dan banyak cewek yang mengalamin folikulitis parah akibat waxing.

Selain itu, cewek yang melakukan perawatan tersebut juga berpotensi mengalami luka bakar dan iritasi kulit ringan lainnya.

Sementara laser dapat menyebabkan luka bakar dan biayanya juga enggak murah.

Menipis Seiring Bertambahnya Usia

Rambut kemaluan biasanya tumbuh dengan kecepatan tetap, rata-rata 0,5 milimeter setiap harinya.

Namun, tahukah kita? Seiring bertambahnya usia, sama seperti pertumbuhan rambut di area tubuh lainnya, rambut kemaluan juga akan semakin menipis setiap tahap hormonal berbeda dalam hidup kita.

Selain itu, kondisi medis dan obat-obatan tertentu juga dapat membuat rambut kemaluan menipis.

Enggak Perlu Mencukur Habis

Jika kita merasa sangat enggak nyaman dengan rambut kemaluan yang lebat, kita masih bisa mempertahankan jumlah rambut yang cukup dengan tetap menghindari risiko luka bakar.

Jika memang kita pengin bercukur, gunakan pisau cukur listrik seperti yang digunakan cowok untuk mencukur janggut.

Itu dilakukan agar kita enggak memotong kulit sendiri ketika hendak mencukur rambut kemaluan.

Meski begitu, mencukur rambut kemaluan tetap enggak disarankan.

Selain itu, untuk mencegah luka bakar, benjolan, jerawat, atau iritasi lainnya pada kulit dan folikel rambut akibat tindakan pencukuran, disarankan untuk selalu menggunakan pisau cukur baru setiap sesi pencukuran.

(*)

Baca Juga: 8 Kebiasaan Ini Dapat Membahayakan Vagina. Jangan Dilakukan!