Keadaan Belum Berubah
Para pakar mengingatkan bahwa ketika sebagian orang divaksin dan banyak orang lainnya belum mendapatkan vaksinasi, keadaan belum banyak berubah.
Artinya, kita tentu enggak dianjurkan untuk kumpul-kumpul meski sudah divaksin atau pun melonggarkan protokol kesehatan lainnya, seperti memakai masker dan mencuci tangan, demi kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Para ilmuwan kini masih meneliti apakah orang yang sudah divaksinasi masih dapat menyebarkan virus kepada orang lain atau enggak.
Meski data awalnya menjanjikan, namun vaksin juga enggak bisa sepenuhnya mencegah penularan.
Vaksin Enggak Memberikan Kekebalan Instan
Perlu diketahui dan diingat bahwa vaksinasi enggak memberikan kekebalan instan.
Vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna, misalnya, membutuhkan dua dosis yang diberikan dalam jangka waktu dua pekan.
Begitu pula dengan Sinovac, vaksin yang telah didistribusikan di Indonesia sekaligus disuntikan untuk Presiden Jokowi, yang juga diberikan dalam dua dosis.
Bergantung pada vaksinnya, diperlukan waktu 4-6 minggu dari pemberian dosis awal untuk mencapai tingkat kekebalan dan perlindungan yang sebanding dengan yang ada dalam uji klinis.
Selama periode tersebut, seseorang yang divaksin masih mungkin tertular infeksi dan jatuh sakit.
Sementara itu, efektivitas perlindungan vaksin enggak terbentuk secara instan.
Efek perlindungan vaksin mungkin memakan waktu seenggaknya satu bulan atau sedikit lebih lama.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Sinovac yang Disuntikan pada Presiden Jokowi Hari Ini
Belum Tentu Enggak Menularkan
Fyi, para ilmuwan belum menemukan jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini.
Mereka masih mengumpulkan data karena mereka masih lebih berfokus pada efektivitas vaksin.