Enggak Perlu Pakai Sunscreen di Dalam Ruangan?
Sinar UVB enggak dapat menembus jendela kaca, namun sinar UVA bisa.
Hal ini bisa membuat kamu rentan terhadap efek merusak jika enggak terlindungi.
Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan dari TV, komputer, dan ponsel yang disebut cahaya tampak berenergi tinggi (HEV), sama bahayanya dengan kerusakan akibat sinar matahari.
Penelitian mengenai efek spesifik HEV masih terus berkembang, namun para ilmuwan mengatakan cahaya menembus kulit lebih dalam daripada sinar UV matahari.
Sinar ini dapat memengaruhi DNA kita dan mempercepat proses penuaan serta memperburuk kondisi kulit yang menyebabkan hiperpigmentasi seperti melasma.
Jadi, pastikan untuk mengaplikasikan secara berkala sunscreen bahkan saat kita berada di rumah untuk mencegah kemungkinan efek samping.
Sunscreen Dapat Menyebabkan Kanker?
Mitos ini berasal dari penelitian yang dilakukan pada oxybenzone, salah satu bahan aktif di banyak tabir surya.
Tikus yang terpapar oxybenzone mengalai efek samping negatif yang serius seperti perubahan mutagenik dalam selnya.
Namun, seperti yang terlihat bahwa tingkat paparan yang dicapai penelitian tersebut untuk menghasilkan masalah kesehatan pada tikus sangat tinggi.
Perhitungan yang dibuat oleh penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa hasil tersebut enggak dapat dicapai pada manusia, bahkan bagi mereka yang menggunakan sunscreen secara teratur dan bebas.
Para peneliti mencatat bahwa setelah 40 tahun oxybenzone menjadi bahan sunscreen, enggak ada penelitian yang dipublikasikan dalam menunjukkan efek toksik pada manusia yang disebabkan oxybenzone yang diserap.
(*)
Baca Juga: 3 Sunsreen Terjangkau SPF Rendah yang Aman Dipakai Selama Musim Hujan!