BMKG: Gemuruh dan Dentuman di Sukabumi Muncul Karena Hal Ini!

By Tiara Harum Pramesti, Minggu, 31 Januari 2021 | 18:05 WIB
Anomali gelombang seismik (foto: kompas.com)

Adanya anomali gelombang seismik 

Suara dentuman di Sukabumi

Mengutip wawancara kompas.com pada 31 Januari 2021 dengan Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG; saat suara gemuruh itu muncul, sensor gempa BMKG merekam anomali seismik. 

"Hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh," ujar Daryono. 

Lalu apa yang dimaksud dengan anomali gelombang seismik?

Baca Juga: Tak Hanya Selatan Jawa, Ini 16 Wilayah Indonesia yang Rawan Tsunami!

Anomali gelombang seismik adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan keadaan lapisan tanah. 

Untuk kasus dentuman di Sukabumi ini, data sensor BMKG menunjukkan adanya gelombang frekuensi rendah (low frequency).

Namun, sepintas bentuk gelombang seismiknya mirip dengan rekaman longsoran atau gerakan tanah.

Terjadi getaran sebelum dentuman 

Dua kali getaran terajadi

Sebelum suara gemuruh dan dentuman itu muncul, warga setempat ternyata merasakan dua kali getaran. 

Daryono kembali menjelaskan, gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh yang dapat didengar warga di sekitarnya."Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur. Jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG," imbuh Daryono. 

Baca Juga: Tanggap Bencana, 7 Hal Ini Harus Kita Lakukan Saat Tsunami Terjadi!