Kenapa Kita Tetap Harus Pakai Masker Meski Telah Divaksin COVID-19?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 5 Februari 2021 | 19:51 WIB
Memilih jenis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi. (yahoo.com)

Vaksin Membutuhkan Waktu

Kita enggak akan mencapai tingkat efektivitas kekebalan 94-95% sampai beberapa minggu setelah menerima vaksin kedua.

Setelah dosis pertama, kita mendapatkan respons kekebalan parsial, yang merupakan kabar baik; tetapi itu enggak berarti kita terlindungi sepenuhnya.

Vaksin membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama untuk memberikan kita kekebalan, maka pakailah masker sebagai tindakan pencegahan. 

Enggak Memberikan Perlindungan 100%

Meskipun sangat efektif, vaksin hanya menawarkan perlindungan 94-95% saja.

Tetapi setelah divaksin, orang-orang masih tetap berisiko untuk terkena COVID-19.

Sebagai perbandingan, vaksin campak 97% efektif setelah dua dosis.

Program vaksinasi dimulai di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1963, tetapi penyakit ini belum dianggap hilang sampai tahun 2000.

 

Memungkinkan Penyebar Asimptomatik

Meski vaksin mencegah penyakit, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah vaksin juga mencegah penularan.

Para ahli khawatir bahwa orang yang divaksin masih bisa terinfeksi tanpa gejala dan kemudian menyebarkannya ke orang lain yang belum mendapatkan vaksin.

Sejak pandemi terungkap hampir 10 bulan yang lalu, para ahli sudah cemas tentang penyebarannya yang enggak menunjukkan gejala atau asimptomatik.

Jika orang yang divaksin enggak terus memakai masker wajah, mereka dapat menyebabkan virus terus beredar.

Mendapatkan vaksinasi berarti jauh lebih kecil kemungkinannya kita untuk sakit; tapi kita juga harus melindungi orang lain sementara mereka menunggu giliran untuk menerima vaksin.

Baca Juga: Bukan Sirup atau Puyer, Ini Alasan Kenapa Vaksin Harus Disuntikkan!