Jangan Iseng! Begini Bahayanya Membangkitkan Trauma Seseorang

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 8 Februari 2021 | 15:54 WIB
Ilustrasi depresi (foto : kunstaktien.com)

Gejala dan Dampak Trauma

Sementara itu, secara umum gejala yang kerap dialami seseorang apabila trauma mereka diungkit kembali adalah syok, insomnia atau sering bermimpi buruk, mudah kaget, denyut jantung meningkat, hingga linglung dan sulit konsentrasi.

Orang dengan trauma juga cenderung mudah marah dan sensitif, memiliki kecemasan dan ketakutan berlebihan, merasa sedih dan putus asa, merasa bersalah, malu, dan menyalahkan diri sendiri, serta menarik diri dari lingkungan sekitar.

Orang yang memiliki pengalaman traumatis akan tampak terguncang dan kehilangan arah; mereka kemungkinan enggak menanggapi percakapan seperti yang seharusnya dan biasanya mengalami kecemasan yang berlebih hampir di sepanjang waktu.

Biasanya kenangan dan pikiran atas trauma terkait selalu melekat tanpa bisa dilepaskan, sehingga gejala trauma sangat mungkin terjadi kapan saja.

Setiap hari kita bisa terbayang-bayang kejadian buruk yang pernah dialami dan akhirnya selalu diselimuti ketakutan serta kecemasan sehingga kualitas hidup kita pun menurun.

Namun, berhadapan langsung dengan kejadian yang mengingatkan kita pada trauma akan memperparah gejala yang akan muncul.

Inilah alasan utama membangkitkan trauma seseorang di masa lalu, terutama jika peristiwa tersebut menjadi sejarah buruk, sama sekali enggak pantas dijadikan konten hiburan di media sosial atau dijadikan lelucon, girls.

Yuk, jadi sosok yang lebih baik dengan memahami dan menghargai trauma seseorang kalau memang kita enggak bisa begitu banyak membantu mereka melupakan pengalaman buruk tersebut.

(*)

Baca Juga: Butterfly Hug di Drama 'It's Okat To Not Be Okay' Faktanya Tepat Atasi Kecemasan Pada Pasien Trauma!