Rentan COVID-19, Siapa Saja Kelompok Orang yang Harus Dapat Vaksin?

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 12 Februari 2021 | 18:08 WIB
Ilustrasi vaksin (webmd.com)

CewekBanget.ID - Para ilmuwan telah menemukan vaksin COVID-19, pandemi yang telah melanda dunia sejak akhir tahun 2019 lalu.

Di Indonesia, vaksinasi COVID-19 pertama kali dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2021 dan vaksinasi tersebut awalnya enggak bisa diikuti oleh orang lanjut usia (lansia).

Namun, pada tanggal 5 Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan vaksin untuk lansia.

Dengan demikian, masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas pun bisa mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

Menurut data Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris, vaksin COVID-19 sebaiknya diberikan terlebih dahulu kepada orang yang masuk dalam kategori berisiko tinggi.

Nah, lantas siapa saja yang harus mendapatkan vaksin COVID-19?

Baca Juga: Kenapa Kita Tetap Harus Pakai Masker Meski Telah Divaksin COVID-19?

Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan merupakan garda depan dalam melawan pandemi ini.

Mereka melakukan kontak langsung terus dengan orang yang terinfeksi COVID-19.

Secara otomatis, hal ini membuat mereka berisiko besar tertular COVID-19 dan mengalami komplikasi parah, hingga kematian.

Apalagi, banyak tenaga kesehatan yang telah gugur selama bertugas.

Itu sebabnya, tenaga kesehatan merupakan kelompok prioritas utama yang memerlukan vaksin COVID-19.

Petugas Pelayanan Publik

Petugas pelayanan publik seperti pemadam kebakaran, polisi, pegawai restoran atau toko, dan petugas di transportasi umum juga harus berinteraksi dengan banyak orang.

Mereka juga memiliki risiko terpapar COVID-19 yang cukup tinggi.

Hal itu membuat mereka harus diprioritaskan dalam pemberian vaksin COVID-19.

Baca Juga: Sama Kayak Suntik Vaksin Pertama, Presiden Jokowi Mengaku Enggak Merasakan Sakit saat Vaksinasi Kedua

Orang Lanjut Usia

Orang lanjut usia, yakni yang berusia di atas 60 tahun, berisiko tinggi terpapar COVID-19.

Saat terinfeksi, mereka juga rentan mengalami komplikasi serius hingga kematian.

Fakta tersebut membuat lansia yang tadinya enggak boleh mengikuti pemberian vaksin COVID-19 menjadi prioritas dalam distribusi vaksin.

Penderita Penyakit Kronis

Orang yang menderita penyakit kronis juga berisiko tinggi meninggal akibat COVID-19.

Itu sebabnya, mereka yang berada dalam kondisi ini memerlukan vaksin secepatnya.

Semua vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis yang melibatkan puluhan ribu orang untuk memastikan standar keamanannya.

Selama ini, belum ditemukan efek samping yang serius terkait vaksin tersebut. 

Efek samping yang paling umum adalah nyeri di tempat suntikan serta tanda dan gejala seperti demam dan menggigil.

Umumnya, semua orang yang masuk kelompok berisiko tinggi secara klinis bisa mendapatkan vaksin COVID-19.

Namun, sebelum melakukan vaksinasi mereka memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui pasti kondisinya.

Dokter juga akan memberikan diagnosa dan saran yang sesuai untuk melakukan vaksinasi tersebut; bahkan, vaksin COVID-19 juga teruji aman untuk pasien gangguan sistem kekebalan karena enggak mengandung organisme hidup.

Hanya saja, mereka mungkin enggak merespon vaksin dengan baik; vaksin ini juga enggak disarankan untuk orang yang memiliki alergi parah.

(*)

Baca Juga: DIsneyland Kembali Dibuka! Tapi Bukan Untuk Wisata Melainkan Distribusi Vaksin