CewekBanget.ID - Belakangan ini, unggahan lama dari media sosial Nadya Arifta, sosok yang disebut-sebut dekat dengan Kaesang Pangarep, bocor dan viral di internet.
Unggahan yang diduga berasal dari blog dan media sosial pribadi Nadya tersebut berisi kisah perjalanannya bersama Kaesang serta membicarakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yang juga merupakan ayah Kaesang.
Jejak digital memang mengerikan dan disebut 'abadi' karena dapat mengungkapkan diri dan perbuatan kita di masa lalu.
Tapi sebetulnya, apa itu jejak digital dan kenapa kita harus sangat berhati-hati menjaga agar jejak digital kita di internet enggak bakal menyerang balik kita suatu hari nanti?
Baca Juga: Ada 966 Kasus ‘Body Shaming’ di Tahun 2018. Polri: Jejak Digital Tidak Bisa Dihapus
Jejak Digital
Dilansir dari Netsafe, jejak digital adalah 'remah-remah elektronik' yang kita tinggalkan ketika menggunakan internet.
Ini bisa dalam bentuk apa saja, seperti rekam sejarah situs yang pernah kita kunjungi, foto-foto jadul kita di Facebook, status Twitter yang kontroversial, hingga interaksi dengan orang lain di kolom komentar Instagram.
Fenomena ini mirip dengan ketika kita meninggalkan jejak di pasir pantai atau jalan berlumpur; bedanya, enggak seperti jejak yang disebutkan tadi, jejak digital konon 'abadi' dan enggak bakal terhapus dengan sendirinya sehingga bisa terungkit kapan saja, kecuali kita yang melenyapkannya sedemikian rupa.
Segala informasi yang kita bagikan secara online dapat menjadi gambaran diri kita di mata orang lain serta menjadi bayangan aktivitas atau kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, terlepas dari benar atau salah, atau apakah kita sudah berubah atau belum.
Risiko Jejak Digital Bocor
Faktanya, hampir semua pengguna internet meninggalkan jejak digital masing-masing.
Kadang kita memang melakukannya secara enggak sadar atau tanpa maksud tertentu, tapi semua data seperti foto liburan, status tentang informasi pribadi, dan sebagainya merupakan kontribusi kita terhadap metadata layanan online yang kita gunakan.
Ketika jejak digital kita bocor, bahkan meskipun kita sudah lupa akan hal tersebut karena sudah sangat lama berlalu atau karena kita sudah menjadi sosok yang berbeda, kita akan berada dalam sejumlah risiko.
Baca Juga: Media Sosial Sudah Terlalu Toxic? Hindari dengan Mengikuti Tips Ini!
Yang paling sering terjadi adalah bullying dan pelecehan akibat informasi yang kita bagikan di internet.
Selain itu, unggahan foto atau video pribadi juga sangat berisiko disalahgunakan sebagai konten blackmail, teks seksual (sexting) tanpa consent, sekstorsi, hingga kekerasan berbasis gambar atau dikenal juga sebagai revenge porn.
Unggahan kontroversial pun berpotensi mengancam reputasi dan jabatan yang kita miliki.
Baca Juga: Stop Mulai Sekarang! 4 Kerugian Kalau Kita Suka Stalking Berlebihan
Cara Menjaga Jejak Digital di Internet
Jejak digital memang seram banget dan bisa disalahgunakan sedemikian rupa, atau digunakan untuk menyerang diri kita.
Untuk mulai menjaga jejak digital kita di internet, coba cari nama kita di alat pencari internet seperti Google dan lihat apa yang kita temukan.
Setelah itu, pikirkan siapa saja yang mungkin telah melihat konten tersebut.
Kemudian ingat untuk selalu menjaga informasi pribadi kita, lebih waspada saat membagikan unggahan di internet, pikirkan keamanan online kita dan selalu cek pengaturan keamanan di setiap platform yang kita gunakan, serta jaga reputasi dan nama baik kita dengan enggak gegabah mengunggah hal-hal yang mungkin menjadi backlash untuk diri kita sendiri nantinya.
Ingat, hati-hati di internet, girls!
(*)