Orang Tua Selingkuh, Sebagai Anak Ini 7 Hal yang Harus Kita Lakukan!

By None, Minggu, 21 Maret 2021 | 14:05 WIB
Drama 'Love Alarm 2' (foto : Courtesy of Netflix)

CewekBanget.ID - Mengetahui fakta orang tua selingkuh, tentu ini bukanlah hal yang mudah kita jalani.

Sebagai anak khususnya remaja, ketika tahu orang tua kita selingkuh mungkin kita bingung harus melakukan apa.

Menyikapi orang tua selingkuh, kita bisa kehilangan arah karena bingung harus cerita ke siapa dan pada siapa kita bisa bersandar.

Baca Juga: Curhat Tiara Andini: Pernah Patah Hati Karena Pacar Izin Selingkuh!

Tapi girls, kalau memang kita memiliki orang tua yang selingkuh, jangan menyalahkan diri sendiri karena sikap mereka enggak ada hubungannya dengan kita kok!

Ceritakan dengan Sahabat

Kehadiran sahabat yang kita percaya dalam menghadapi permasalahan ini membawa banyak manfaat.

Sahabat enggak hanya memberi energi di masa-masa buruk, tapi juga enggak akan nge-judge tentang perasaan sakit hati yang kita rasakan.

Sahabat juga akan membantu kita untuk memahami informasi-informasi seputar perselingkuhan yang dilakukan orang tua kita.

Temui Terapis

Saat kita sedang bingung dengan perasaan marah, sedih, dan frustasi terhadap permasalah itu, maka menemui ahli terapis bisa dikatakan sebagai langkah yang tepat.

Tujuan supaya terapis atau psikolog tersebut mampu membantu kita melihat masalah dari sudut pandang lebih luas.

Serta mengenalkan kita soal dampak-dampak psikologis yang mungkin bisa kita alami selama menghadapi permasalahan ini.

Terapis atau psikolog enggak akan nge-judge perilaku orangtua kita, malah dia akan memberi pandangan yang objektif.

Selain itu, terapis juga bisa membantu kita untuk lebih bisa mengontrol emosi.

Baca Juga: Duh, Pacar Kita Selingkuh? Ini 5 Hal yang Sebaiknya Kita Lakukan!

Meluapkan Emosi Lewat Jurnal

Jurnal atau buku harian bisa kita pakai sebagai alat untuk meluapkan emosi kita.

Kita enggak perlu menunjukkan jurnal kita ke orang lain dan cukup mengetahuinya seornag diri.

Cara ini efektif kalau kita mau menenangkan diri dan jika pengin ngomong sama orangtua perihal masalah perselingkuhan itu.

Jangan Cepat Menarik Kesimpulan

Meski kita adalah anak dan merasa dikhianati oleh perilaku orang tua, ingatlah bahwa kita bukan pihak yang sedang menjalani pernikahan.

Ada kemungkinan apa yang kita ketahui hanya dari satu sudut pandang saja dan kurang memahami keseluruhan cerita.

Pernikahan adalah hal krusial bagi suami dan istri yang menjalaninya.

Jadi kalau ada masalah, enggak seharusnya kita ikut-ikutan.

Terlalu cepat menarik kesimpulan juga bisa menimbulkan permasalahan lain, seperti hubungan dengan salah satu orang tua menjadi lebih renggang.

Jangan Mencari-cari Bukti

Saat masalah perselingkuhan terjadi, sebagai anak, kadang kita tergoda untuk mencari bukti-bukti, seperti diam-diam melihat email, chat, hingga daftar telepon masuk.

Sebagai anak, kita memang sedih, marah dan merasa dikhianati, tapi bukan kita yang sedang menjalani pernikahan.

So, jauhkan diri dari mencari-cari bukti ya girls.

Berkomunikasi dengan Saudara

Kalau kita memiliki kakak atau adik, pikirkan kembali kalau pengin menceritakan masalah tersebut.

Pada dasarnya kita enggak punya kewajiban untuk memberitahu mereka soal masalah perselingkuhan itu.

Malah kalau kita cerita, biasanya saudara kita bakal merasa sakit hati juga.

Tapi kalau sama-sama tahu, enggak ada salahnya untuk saling mendiskusikan tentang masalah tersebut dan saling menguatkan satu sama lain.

Baca Juga: Pacar Pernah Selingkuh, Apakah Perilaku Selingkuh Bakal ‘Kambuh’ Lagi?

Berbicara dengan Orang Tua

Pada akhirnya, tibalah waktu kita bisa ngobrol serius tentang masalah tersebut dengan orang tua.

Pastikan ketika mendiskusikan tentang hal ini, kita menceritakan soal kekecewaan yang kita rasakan terhadap perilaku orang tua kita.

Katakan kalau kita enggak pengin berada di tengah-tengah masalah mereka di mana kita sendiri sangat mencinta kedua orang tua kita sama besarnya.

Sarankan mereka berdua untuk menemui terapis atau menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Kita memang anak mereka, merasa sedih, marah, dan kecewa pasti wajar kita rasakan.

Tapi tetap saja, kita bukan orang yang menjalani pernikahan.

Dan masalah yang dihadapi orang tua kita, adalah kewajiban mereka berdua untuk menyelesaikannya.

(Indra Pramesti)

(*)