CewekBanget.ID - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan dan menjalani ibadah puasa.
Dalam berpuasa, kita harus menahan nafsu makan, minum, dan syahwat sejak matahari terbit hingga terbenam.
Tentu kita paham, hal tersebut berarti kita harus menahan rasa lapar dan haus selama waktu yang telah ditentukan.
Tapi bagaimana ya, hukumnya kalau kita mencicipi makanan saat sedang berpuasa? Apakah ibadah puasa kita menjadi enggak sah dan batal karenanya?
Baca Juga: Menggosok Gigi Saat Puasa Ramadan, Diperbolehkan Atau Enggak Sih?
Hukum Mencicipi Makanan Saat Puasa
Dilansir dari Kompas.com pada tanggal 29 April 2020, Kepala Kantor Kementerian Agama Surakarta Musta'in Ahmad menjelaskan dua hukum dalam Islam yang mengatur tentang orang yang mencicipi makanan saat sedang berpuasa.
Kalau kita mencicipi makanan tanpa kepentingan tertentu di saat puasa, hukumnya adalah makruh atau sebaiknya dihindari.
Sedangkan kalau posisi kita sedang memasak dan perlu mencicipi makanan untuk mengecek rasanya, hukumnya mubah (boleh) dan enggak membatalkan puasa.
Hal tersebut juga termuat dalam HR. Bukhari yang berbunyi, "Tidak mengapa mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongan."
Jadi intinya, kalau kita mencicipi makanan karena kebutuhan tertentu dan dilakukan dengan cara yang benar, hal tersebut enggak bakal membatalkan puasa kita.
Cara Mencicipi Makanan Saat Puasa yang Tepat
Masih takut puasa kita batal saat mencicipi makanan yang sedang kita masak?
Kita harus tahu dulu nih girls, cara yang diperbolehkan untuk mencicipi makanan agar puasa kita tetap sah.
Fyi, lidah merupakan indera perasa dengan fungsi mengecap berbagai rasa yang masuk ke mulut kita.
Jadi kalau harus mencicipi sesuatu seperti makanan, letakkan makanan tersebut di ujung lidah dan segera keluarkan atau buang setelahnya.
Baca Juga: Menelan Dahak dan Ludah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
Ingat, kita enggak boleh bernafsu untuk menelan dan mengonsumsi makanan tersebut, karena hukumnya dapat berubah menjadi makruh.
Jadi pastikan makanan yang dicicipi enggak sampai ke tenggorokan dan tertelan oleh kita.
Kalau cita rasa masakan sudah pas dan enggak ada yang perlu dipastikan lagi, berarti sudah cukup kita mencicipi makanan tersebut, ya.
(*)