CewekBanget.ID - Kasus penyebaran COVID-19 masih belum menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik di Indonesia, meski kini vaksin telah didistribusikan untuk sejumlah kelompok masyarakat.
Makanya, kita juga sebaiknya jangan gegabah dan menganggap kalau pandemi sudah mereda sehingga kita bisa keluyuran di luar rumah.
Di tengah #PowerUpRamadhan ini, mungkin kita juga mulai menerima banyak ajakan untuk bukber atau buka puasa bersama di restoran atau kafe bersama teman-teman lama.
Tapi ingat, risiko penularan COVID-19 di tempat makan termasuk cukup tinggi. Hati-hati!
Baca Juga: Acara Bukber Online Lebih Seru Dengan 4 Langkah Ini. Cobain!
Tempat Makan Berisiko Tinggi COVID-19
Peneliti Prancis mengungkapkan, menghabiskan waktu di bar atau restoran meningkatkan risiko tertular COVID-19.
Faktanya, bersosialisasi dan makan di luar jauh lebih berbahaya daripada aktivitas lain seperti menggunakan transportasi umum atau berbelanja dalam hal penyebaran virus.
Hal ini bisa dilihat saat jumlah kerumunan melonjak pada musim liburan, beriringan dengan peningkatan jumlah kasus positif COVID-19.
Penyebab
Melihat fakta di lapangan, para peneliti pun berusaha mencari tahu faktor-faktor apa saja di antara profesi, moda transportasi, hingga tempat yang dikunjungi, yang membedakan orang yang terpapar virus dengan orang yang enggak tertular.
Mereka melihat peningkatan risiko yang terkait dengan mengunjungi bar dan restoran.
Karena selama pandemi banyak tempat makan dan hangout enggak berfungsi seperti biasa, sulit untuk mengukur peran pastinya dalam transmisi; tapi di sisi lain, menutup bisnis tentu bukan hal yang mudah dan dapat menyangkut keberlangsungan hidup banyak orang.
Sejumlah penelitian pun menunjukkan peningkatan sebaran virus berkaitan dengan kunjungan ke restoran atau tempat makan lainnya.
Baca Juga: Masih Pandemi, Lakukan 5 Kegiatan Ngabuburit Online Seru Ini Bareng Sahabat!
Sebaran Virus di Tempat Makan
Kita pasti sudah sering mendengar, virus corona dapat menyebar melalui udara atau aerosol, terutama pada ruangan dengan ventilasi buruk.
Sebuah survei September oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menemukan bahwa orang dewasa dengan hasil tes positif virus corona, dua kali lebih mungkin melaporkan makan di restoran dalam dua minggu sebelumnya daripada mereka yang mendapatkan hasil negatif.
Baca Juga: Enggak Bisa Bukber, Ini 4 Hal Seru yang Bisa Dilakukan Bareng Sahabat Selama Ramadan!
Restoran, gym, dan kafe juga merupakan penyebab sebagian besar infeksi COVID-19 di Amerika Serikat; hal ini menunjukkan bahwa tempat makan memainkan peran utama dalam kontaminasi, karena orang-orang duduk berdekatan satu sama lain tanpa masker.
Makanya, kumpul-kumpul dengan jumlah peserta terbatas pun enggak disarankan di tengah pandemi, bahkan seandainya kegiatan dilakukan di kediaman pribadi.
Ini juga mengingatkan kita agar selalu patuh dengan protokol kesehatan berupa mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain yang rentan tertular virus.
(*)