Keluar dari Zona Nyaman, Ini yang Harus Kita Pastikan Kalau Mau Resign dari Pekerjaan Tetap dan Mulai Berbisnis!

By Indah Permata Sari, Minggu, 25 April 2021 | 15:05 WIB
Drama 'Sell Your Haunted House' (foto : KBS via Hancinema)

CewekBanget.ID - Keluar dari zona nyaman itu memang enggak mudah yaa, girls.

Apalagi keluar dari zona nyaman bisa berdampak juga akan masa depan kita.

Ketika salah langkah, keluar dari zona nyaman juga bisa bikin kita mengalami hal-hal yang mungkin enggak kita pengin.

Baca Juga: Cewek Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman Buat #Girls4TheFuture!

Tapi keluar dari zona nyaman bukan hal yang mustahil kita lakukan, lho girls.

Meski risiko pasti ada dan harus kita hadapi, tapi keluar dari zona nyaman sangat bisa menuntun kita ke jalan hidup yang jauh lebih baik lagi.

Terlebih buat kita yang pengin coba berbisnis dan keluar dari pekerjaan tetap kita di suatu perusahaan.

Enggak bisa sembarangan juga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan kalau kita mau benar-benar fokus pada bisnis dan meninggalkan pekerjaan stabil kita di perusahaan.

Seperti pengakuan dari owner Kemala Home Living, Dian Elvira Rosa, di Webinar Kartini Indonesia Mendunia yang diselenggarakan oleh Shestarts.id pada Jumat, (23/4).

Webinar Kartini Indonesia Mendunia yang diselenggarakan oleh Shestarts.id bersama owner Kemala Home Living pada Jumat, (23/4)

Dian pun mengungkapkan kalau keluar zona nyaman memang enggak mudah, namun ada 3 building blocks yang dia ungkap sebagai hal yang bisa meyakinkan dirinya keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dulu.

Baca Juga: Siap Jadi #Girls4TheFuture, Ini 5 Alasan Pentingnya Keluar dari Zona Nyaman!

Keuangan Sudah Cukup Baik

Buat kita yang sudah memulai bisnis sembari masih bekerja di sebuah perusahaan, dan kalau kita memang mau resign maka pastikan kondisi keuangan bisnis kita memang sudah stabil bahkan baik.

"Jadi yang bikin saya yakin pada akhirnya (resign dari perusahaan) adalah kondisi keuangan Kemala yang sudah cukup stabil," jelas Dian.

Kalau bisnis kita masih belum stabil, maka resign adalah keputusan yang tergesa-gesa nih, girls.

Operasional dan Produksi Sudah Stabil

Lebih lanjut, Dian juga mengungkapkan kalau produksi juga harus dipertimbangkan sebagai keputusan kita keluar dari zona nyaman.

Jadi dari sisi operasional secara keseluruhan baik itu pengrajin (orang yang bekerja di bisnis kita) dan juga dar jumlah produksinya sudah kokoh, maka ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk fokus ke bisnis.

Perlu diingat girls, kalau memang produksi dari bisnis kita masih naik turun, belum ada SDM (Sumber Daya Manusia) yang tepat juga, maka sebaiknya kita benahi dulu bisnis internal kita sembari masih stay di pekerjaan tetap.

Baca Juga: Cewek Wajib Tahu, Ini 5 Tips Berkenalan dengan Orang Baru Tanpa Malu!

Tim Internal Sudah Kuat

Dalam berbisnis apalagi kalau kita memang memiliki jumlah produksi yang besar, tentu kita enggak bisa mengerjakan semuanya sendiri.

Dian mengatakan kalau dia memiliki tim internal dan juga mitra pengrajin yang mana mayoritas perempuan dan dia melihat kalau timnya ini sudah memiliki rasa kepemilikan yang tinggi.

Beruntung, saya kerja kebetulan dengan banyak perempuan baik di tim saya sendiri sehari-hari dan juga di mitra pengrajin saya.

Mereka sudah punya ownership (rasa memiliki) yang sangat tinggi dan ketika mereka diberikan keleluasaan untuk belajar dan kepercayaan untuk berkembang, saya melihat dampaknya ternyata bisa gratifying (memuaskan) buat saya untuk melihat itu," jelas Dian.

(*)