'Lonely Death' Atau Kematian Kesepian Seperti Cerita Move to Heaven Banyak Terjadi di Korea

By Tiara Harum Pramesti, Senin, 24 Mei 2021 | 18:15 WIB
Drama 'Move to Heaven' (foto : Netflix via Hancinema)

CewekBanget.ID - Move to Heaven jadi salah satu serial Netflix yang rekomended buat kita pecinta drama Korea dengan cerita menyentuh.

Kisah-kisah yang dihadrikan Move to Heaven bukan cuma sedih, tapi juga berikan banyak pengajaran soal kehidupan dan kematian yang enggak bisa dihindari. 

Baca Juga: Review Drama Move to Heaven yang Berhasil Membuat Mewek Penonton!

Move to Heaven ternyata juga berikan gambaran nyata, fenomena 'lonely death' atau mati sendirian itu sangat tinggi terjadi di negara Korea. 

Simak, penjelasan dan faktor kenapa 'lonely death' umum di Korea dan sangat relate dengan cerita di Move to Heaven

Baca Juga: Pelajaran Hidup dan Pesan Moral yang Didapat dari Drama Move to Heaven

Pada seri drama Move to Heaven ada beberapa kasus kematian yang butuh waktu lama untuk diketahui orang lain, bahkan bisa sampai berbulan-bulan baru ketahuan.

Kasus semacam ini sering disebut 'lonely death' atau mati sendirian. 

'Lonelly death' juga bisa dibilan kematian karena kesepian.

Hani.kr mengungkap dalam penelitiannya, ternyata 'lonely death' di Korea tergolong kasus yang tinggi dan umunya dialami oleh usia antara 40-50an tahun.

 

Rata-rata usia pensiun laki-laki di Korea usia 50an, hal ini juga jadi faktor kenapa banyak kematian kesepian di sana terjadi pada rentang usia tersebut dan dominan laki-laki.

Orang yang berusia 50–59 di Korea, menyumbang 524 dari 2.181 dugaan kasus kematian akibat kesepian, menurut data Yayasan Kesejahteraan Seoul pada akhir tahun 2016. 

Beda dengan negara Jepang, kasus kematian kesepian banyak terjadi pada masyarakat usia lansia. 

Mereka yang meninggal sendiri atau kesepian di Jepang umumnya berusia 65 tahun keatas.

Baca Juga: Drama Korea Move To Heaven Pasti Bikin Nangis, Ini 5 Alasannya!

Cerita dari pada penghapus trauma di Korea seperti pekerjaan Han Geu Ru dan Cho Sang Gu, menguak beberapa faktor yang diduga kuat juga jadi pemicu kematian kesepian. 

Hardworks Kr sebagai salah satu perusahaan pembersih trauma Korea, mengungkap para pekerjanya sering menemukan resep anti depresan dan botol alkohol di tempat kejadian atau tempat tinggal orang yang meninggal. 

Jadi barang yang sering ditemui di tempat kejadian perkara, obat-obatan untuk pengidap depresi dan alkhol, seperti pelampiasan paling umum masyarakat kesepian di Korea. 

Tingkat kesejahteraan masyarakat Korea yang rendah usai masuki usia 50an, juga jadi pemicu, dan perlu perhatian lebih di masa ini. 

Enggak heran kalau drama Move to Heaven relate banget dengan kondisi sebenarnya di Korea. 

Kehidupan idividualnya yang tinggi, kesenjangan kesejahteraan, sampai budaya pelampiasan pada alkohol jadi beberapa faktor penyebab maraknya 'lonely death'.

(*)