Jangan Ragu Berbuat Baik, Bisa Bikin Panjang Umur dan Manfaat Lainnya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 24 Mei 2021 | 18:30 WIB
Drama 'Use For My Talent' (foto : mydramalist)

CewekBanget.ID - Saat berbuat kebaikan dengan tulus dan ikhlas, misalnya dengan menjadi sukarelawan, memberi sumbangan, atau sekadar membantu orang lain, biasanya kita merasa lebih bahagia.

Nah, bukan cuma itu, rupanya berbuat kebaikan juga membawa manfaat untuk kesehatan fisik kita, lho!

Ada sejumlah manfaat perilaku baik yang bisa kita dapatkan seperti berikut ini. Yuk, jadi orang yang lebih baik dan berguna untuk lingkungan kita!

Baca Juga: 3 Kebaikan yang Bisa Kita Lakukan Selama Ramadan Ini. Wajib Coba!

Hidup Lebih Lama

Menurut suatu penelitian, menjadi sukarelawan di dua organisasi atau lebih itu baik untuk orang-orang yang usianya di atas 55 tahun.

Hal ini dikarenakan kemungkinan mereka untuk meninggal dalam periode lima tahun berkurang hingga 44%, terlepas dari usia, olahraga, kesehatan secara umum, dan kebiasaan merokok.

Penelitian lain menemukan fakta yang enggak jauh berbeda, yakni orang yang memberikan bantuan atau dukungan kepada orang lain dapat hidup lebih lama.

Baca Juga: Berbuat Baik Bisa Bikin Lebih Sehat? Masih Ada Lagi Manfaatnya!

Tekanan Darah

Saat memberi, entah itu dalam bentuk sumbangan maupun dukungan emosional, ada kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.

Penelitian menyebutkan, orang yang memberikan dukungan sosial kepada orang lain memiliki tekanan darah yang lebih rendah.

Hal ini dikaitkan dengan pencegahan hipertensi dan membuat kesehatan arteri koroner (pembuluh darah di jantung) lebih baik.

Para peneliti juga mengatakan, orang yang memberikan waktunya untuk membantu orang lain memiliki harga diri yang lebih tinggi, bahkan mereka jarang mengalami depresi dan tingkat stresnya jauh lebih rendah. 

 

Merasa Lebih Bahagia

 

Secara biologis, memberi dapat mengaktifkan bagian di otak yang terkait dengan kesenangan, hubungan dengan orang lain, dan kepercayaan.

Makanya, kita merasa senang saat akan memberikan hadiah kepada orang lain atau sehabis melakukan kebaikan.

Terdapat bukti yang menyataan selama perilaku memberi hadiah, manusia mengeluarkan zat kimia perasaan baik di otak, antara lain seperti serotonin (zat kimia perantara suasana hati), dopamin (zat kimia perasaan baik), dan oksitosin (zar kimia pengikat dan pengasih).

Berdasarkan penglihatan terhadap MRI fungsional orang yang memberi, para ilmuwan menemukan bahwa tindakan memberi merangsang jalur mesolimbik yaitu pusat penghargaan di otak.

Selain itu, memberi juga melepaskan endorfin, menciptakan 'helper's high' yang membuat seseorang merasa baik, dan membuat ketagihan.

 

(*)