Toxic Positivity: Pikiran Positif Ternyata Enggak Selalu Baik!

By None, Minggu, 6 Juni 2021 | 18:20 WIB
Drama 'Doom at Your Service' (foto : tvN via Hancinema)

Selalu Bersyukur

Mulai dan akhiri percakapan dengan hal-hal yang memberi semangat.

Kalau diibaratkan sebagai roti isi, sikap positif dapat kita lihat seperti roti dan segala keluhan merupakan bagian isinya. 

Biasakan diri untuk memulai dan mengakhiri setiap harinya dengan bersyukur.

Intinya, mempraktikkan rasa syukur tanpa harus menyingkirkan segala perasaan yang dialami, karena menekan emosi sebenarnya akan membuat kita merasa lebih buruk lagi.

Baca Juga: Berteman yang Cerdas, Bastian Steel: Don't Stay on Toxic Friendship!

Curhat dan Meminta Nasihat

Keretakan berkembang dalam hubungan ketika kita terus-menerus melampiaskan kemarahan pada orang lain.

Sebaiknya, kita meluapkannya dengan cara yang berbeda, yakni curhat dan meminta nasihat kepada orang yang dituju.

Setiap orang pasti akan mendengarkan apa yang kita rasakan ketika mereka dianggap sebagai pendengar yang baik, bukan pelampiasan amarah.

(Ryan Sara Pratiwi/Kompas.com)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Toxic Positivity", Pikiran Positif yang Berakibat Buruk bagi Mental"

(*)