Dari mereka, 166 dirawat di rumah sakit dari 12 April hingga 4 Juni.
Selain itu, melansir Aljazeera, vaksin ini 88 persen efektif melawan Covid-19 bergejala yang disebabkan oleh varian Delta dua minggu setelah dosis kedua.
Vaksin AstraZeneca
Vaksin yang dibuat dari perusahaan farmasi AstraZeneca ini menggunakan vektor virus simpanse yang sudah dimodifikasi sesuai tubuh manusia.
Ketika sudah disuntikkan, sel tubuh akan membuat antibodi dan sel memori, sehingga bisa menangkal virus Covid-19.
Data terbaru dari Public Health England (PHE) yang diterbitkan sebagai pra-cetak, menyebut vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian Delta dengan efektivitas mencapai hingga 92 persen.
Baca Juga: Masker Kain Dinilai Tak Lagi Melindungi dari Corona, Ganti Sekarang!
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca dapat mencegah risiko rawat inap karena varian Delta hingga 92 persen. Dan bahkan, enggak menimbulkan kematian di antara mereka yang divaksinasi.
Sementara efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 varian Delta yang bergejala adalah 64 persen.
Seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, hal itu berdasarkan analisis yang mencakup 14.019 kasus varian Delta, di mana 166 di antaranya dirawat di rumah sakit antara 12 April hingga 4 Juni di Inggris.