Pandemi Bikin Remaja Merasa Terisolasi dan Berdampak Panjang!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 1 Agustus 2021 | 22:25 WIB
Drama 'Not Yet 30' (foto : KakaoTV via Hancinema)

CewekBanget.ID - Apakah kita jadi lebih mudah merasa kesepian dan terisolasi sejak pandemi berlangsung?

Memang, akibat pandemi COVID-19, interaksi langsung kita dengan orang lain seperti teman-teman kita jadi lebih terbatas.

Yang harus diwaspadai, rupanya perasaan terasing ini bisa berdampak panjang, lho.

Baca Juga: Jomblo Tapi Bahagia, Harus Lakukan Beberapa Hal Ini. Yuk, Mblo!

Masa Pendekatan dengan Lingkungan Sosial

Orang-orang berusia remaja atau sekitar 10-24 tahun termasuk ke dalam kelompok yang sedang sangat membutuhkan interaksi dan sosialisasi dengan lingkungannya.

Dalam rentang usia ini, kita cenderung mencari validasi dari lingkungan sosial di luar keluarga karena sedang menyiapkan diri untuk kehidupan dewasa.

Apa lagi di usia ini pula kita mengalami perubahan biologis dan hormonal, yang berpengaruh terhadap kesehatan mental.

 

Dampak Panjang Isolasi Selama Pandemi

Sayangnya, pandemi mengubah cara kita bersosialisasi dan lebih membatasi kita dalam berinteraksi langsung dengan orang lain.

Kesempatan kita berinteraksi secara tatap muka dengan teman-teman sebaya pun berkurang, justru di periode yang krusial bagi kita.

Akibatnya, perasaan isolasi dan kesepian ini berdampak negatif pada remaja seperti kita, terutama pada perkembangan otak, perilaku, dan kesehatan mental.

Baca Juga: Merasa Kesepian dan Sendirian? Coba 6 Cara Ini Buat Mengatasinya!

Hal ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan bisa berdampak semakin buruk terhadap kondisi kita selama berada di rumah.

Inilah kenapa banyak dari kita yang 'lari' ke media sosial demi berkomunikasi dengan orang-orang dan mengurangi efek negatif yang kita rasakan akibat pandemi dan pembatasan jarak.

Tentu kita boleh banget mengalihkan rasa kesepian dengan bersosialisasi secara virtual di media sosial, asal jangan berlebihan dan malah makin menyiksa perasaan dan kondisi mental kita, girls.

 

(*)