CewekBanget.ID - Sebagai cewek, rasanya nyeri menstruasi sudah jadi salah satu hal yang biasa kita rasakan, ya.
Terkadang bahkan nyeri menstruasi ini bikin kita sulit menjalani aktivitas hingga harus terbaring lemah di kasur seharian.
Walaupun pada dasarnya nyeri menstruasi itu wajar dan enggak berbahaya, tapi ada pula nyeri menstruasi yang berbahaya, lho!
Baca Juga: Buah-buahan yang Baik Dikonsumsi Saat Menstruasi. Ada yang Bantu Atasi Nyeri!
Dilansir dari Parapuan, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dr. Ferry Darmawan, Sp.OG., MIGS. memaparkan secara gamblang tentang dismenore dalam live bertajuk Merdeka Nyeri Hadi yang ditayangkan di akun Instagram Tabloid NOVA.
Nyeri menstruasi batas wajar
Nyeri haid dikatakan wajar jika rasa nyeri tersebut berlangsung sementara, cenderung ringan, dan dapat ditahan, serta bisa hilang hanya dengan meminum obat pereda nyeri yang ada di pasaran.
Menurut dr. Ferry, nyeri haid yang wajar ini sangat umum dirasakan oleh perempuan dan dapat disebut sebagai simple dismenore.
Simple dismenore sendiri disebabkan oleh adanya rangsangan pada rahim akibat pengeluaran hormon prostaglandin pada saat haid.
Hormon ini sendiri memang berfungsi untuk membuat rahim berkontraksi agar darah menstruasi dapat keluar dengan baik.
Nyeri menstruasi yang tak wajar
Namun, nyeri haid enggak bisa dianggap wajar jika berlangsung berkepanjangan, bahkan sampai membuat seseorang harus merelakan aktivitasnya karena tak sanggup menahan nyeri.
"Pada perempuan yang bukan mengalami nyeri haid biasa, nyeri haid yang mungkin mengarah ke endometriosis, sering kali perempuan harus berhenti beraktivitas karena sakit. Nah, kalau ada nyeri haid yang sangat hebat, sampai mengganggu aktivitas harian seorang perempuan, harus dipikirkan, apakah ada endometriosis atau tidak," ujar dr. Ferry Darmawan, Sp.OG., MIGS.
Baca Juga: Penting, 4 Tanda Nyeri Menstruasi Enggak Normal dan Harus Diwaspadai!
dr. Ferry mengimbau agar perempuan mau memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri haid.
Hal ini bertujuan agar dapat dilakukan deteksi dini terhadap penyebab nyeri haid yang tak tertahankan.
Apakah nyeri tersebut disebabkan oleh adanya endometriosis atau hal lain.
Endometriosis
Dikutip dari Mayo Clinic via Parapuan, endometriosis dapat diartikan sebagai kondisi adanya jaringan pelapis dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di bagian luar rahim, sehingga menimbulkan rasa sakit.
Lebih lanjut, dr. Ferry memaparkan sejumlah gejala yang merupakan tanda-tanda endometriosis.
Gejala-gejala ini membedakan antara nyeri haid normal dan nyeri haid yang tak normal.
Nyeri haid dikatakan enggak wajar jika ada perasaan nyeri lainnya yang menyertai selain nyeri atau kram di perut bagian bawah.
Pertama, nyeri haid sering disertai dengan rasa nyeri saat buang air kecil (disuria) atau sering disebut juga sebagai anyang-anyangan.
Kedua, nyeri haid disertai pula dengan rasa nyeri pada saat buang air besar.
Ketiga, ada rasa nyeri yang terus-menerus di bagian perut bawah atau panggul (chronic pelvic pain).
Keempat, pada perempuan yang sudah menikah, gejala bisa disertai dengan rasa nyeri atau sakit pada saat berhubungan seksual (dyspareunia).
Jika rasa nyeri tak tertahankan pada saat haid diikuti oleh satu atau lebih dari empat gejala di atas, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda adanya endometriosis.
Kalau sudah begitu, ada baiknya kita segera ke dokter untuk mengecek kesehatan kita, lho!
Baca Juga: PMS Bikin Kita Merasa Lelah? Gini 4 Cara untuk Mengatasinya!
(Sarah D. Ekaputri/Parapuan)
Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul "Sering Alami Nyeri Haid Tak Tertahankan, Awas Bisa Jadi Tanda-tanda Endometriosis"
(*)