Jurnalis Perempuan di Afghanistan Banyak yang Dilecehkan dan Diberhentikan Paksa!

By None, Minggu, 19 September 2021 | 22:10 WIB
Jurnalis perempuan Afghanistan (foto : Twitter/@aletafmiller)

CewekBanget.ID - Jurnalis perempuan di Afghanistan saat ini lagi ramai diperbincangkan.

Hal ini berkatan dengan pasukan Taliban yang memimpin Afghanistan, dan ternyata banyak warganya yang mengalami diskriminasi, termasuk para jurnalis perempuan.

Dilansir dari laman Parapuan.co, ada lebih dari 700 jurnalis perempuan Afghanistan yang masih bekerja namun nasibnya sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Perempuan Afghanistan Boleh Kuliah, dengan Syarat Khusus dari Taliban

 

Dalam laporan hasil survei NGO The Center for the Protection of Afghan Women Journalists, banyak permepuan berprofesi sebagai jurnalis sedang dalam proses menghilang dari ibu kota (Kabul).

Banyak perempuan Afghanistan yang takut jika Taliban akan kembali mewujudkan aturan lamanya seperti melarang perempuan bekerja dan memberlakukan hukuman keras seperti rajam.

Ternyata "ilusi normalitas" yang ditunjukkan Taliban bagi para jurnalis perempuan hanya berlangsung beberapa hari.

Menurut data yang disampaikan Reporters Without Borders for Press Freedom (RSF), menunjukkan banyak jurnalis perempuan yang dipaksa untuk berhenti bekerja.

RSF juga menyebut jurnalis perempuan yang tampil setelah Taliban berkuasa, mengalami pelecehan dan dihentikan begitu saja.

Baca Juga: Kisah Pilu ARMY di Afghanistan, Nyawa Terancam Berani Putar Lagu BTS

Hal itu juga dialami oleh seorang reporter perempuan dari kantor berita independen Pajhwok, Nahid Bashardost.

Dia dipukuli oleh anggota Taliban karena memberitakan kejadian di dekat Bandara Hamid Karzai di Kabul pada 25 Agustus lalu.

Enggak hanya itu, beberapa jurnalis perempuan mengatakan kepada RSF bahwa tentara Taliban telah ditempatkan di luar tempat kerja untuk menghentikan mereka melakukan pelaporan lapangan.

Tentara Taliban tersebut menyuruh mereka tinggal di rumah karena mereka adalah perempuan.

"Anda adalah stasiun radio milik pribadi. Anda dapat melanjutkan, tetapi tanpa suara wanita dan tanpa musik," curhat salah satu pemilik stasiun radio di Afghanistan kepada RSF.

Diketahui beberapa jurnalis perempuan telah meninggalkan Afghanistan, salah satunya Beheshta Arghand, yang membuat sejarah dengan mewawancarai perwakilan Taliban Mawlawi Abdulhaq Hemad secara langsung di stasiun TV lokal TOLO News.

Baca Juga: Poster & Foto Perempuan di Tembok Afghanistan Sengaja Dirusak Taliban

Sebelumnya, pada bulan Agustus lalu, Taliban berjanji akan menghormati kebebasan pers dan bahwa perempuan akan dapat segera kembali bekerja, tetapi RSF mengatakan belum ada tindakan sesuai dengan yang dijanjikan.

Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "Nasib Sedih Para Jurnalis Perempuan Afghanistan dalam Kuasa Taliban."

(*)