Menetapkan Tujuan Enggak Masuk Akal
Menetapkan tujuan yang tinggi itu bagus, tapi toxic perfectionism membuat kita menargetkan tujuan hingga tahap yang enggak masuk akal dan mustahil untuk dicapai.
Ini karena kita merasa panduan untuk mencapai tujuan yang biasanya berlaku bagi orang lain terlalu biasa saja bagi diri kita.
Dorongan untuk selalu menjadi lebih baik dari yang lain akan membuat kita merasa pantas menderita lebih banyak demi meraih kesuksesan, padahal bukan seperti itu konsepnya.
Pamer Kesulitan yang Dihadapi Demi Meraih Kesuksesan
Kita sering enggak nih, merasa perlu memberitahu orang lain betapa kita jarang tidur, makan, atau merawat diri demi mengejar sesuatu, khususnya lewat media sosial?
Toxic perfectionism bikin kita merasa dunia harus banget mengetahui kalau kita melalui berbagai jenis penderitaan dan berjuang begitu keras demi meraih sesuatu yang lebih dibanding orang lain.
Kita juga jadi memandang kebutuhan tidur, makan, dan beristirahat sebagai tanda kelemahan yang enggak boleh kita miliki atau lakukan.
Baca Juga: 6 Cara Paling Ampuh Menjauhi Tipe Cowok Manipulatif yang Toxic!
Harus Selalu Jadi yang Luar Biasa
Kita enggak pengin jadi 'biasa saja'; dalam mencapai apapun, kita harus selalu lebih baik dari orang lain dan jika ini enggak terwujud, kita bakal sibuk menyalahkan diri sendiri.
Kita juga selalu membandingkan hal-hal yang sebenarnya dilakukan oleh kebanyakan orang dengan figur publik atau sosok ternama, yang pencapaiannya tentu berbeda.
Pokoknya, saat kita melakukan sesuatu dengan hasil yang menurut kita biasa saja, kita akan merasa bersalah dan enggak puas akibat toxic perfectionism.
(*)