Tersiksa Selama Hidup, Kisah Tokoh One Room of Happiness Relateable sama Kehidupan Remaja

By Marcella Oktania, Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:50 WIB
One Room of Happiness (aminoapps.com)

CewekBanget.ID - Apa jadinya kalau orang yang teraniaya bertemu dengan insan lain yang senasib dengannya?

Mereka bahkan memutuskan untuk mengabaikan semuanya dan membentuk dunia kebahagiaan mereka sendiri!

Hal inilah yang bakal kita temukan di komik One Room of Happiness!

Baca Juga: Romankasa: Ketika Cewek Cuek Polos Ketemu Cowok Galak Perfeksionis

One Room of Happiness

Komik seri One Room of Happiness ini dibuat oleh Hakuri awalnya dimuat di majalah web manga Gangan Pivix.

One Room of Happiness ini sempat meraih penghargaan ketiga Nippon Shuppan Hanbai Web Manga General Election.

Ditambah lagi, kisahnya juga diangkat jadi drama live action yang dibintangi Anna Yamada dan Shuhei Uesugi, walaupun punya cerita yang agak berbeda dari komiknya.

Komik One Room of Happiness sendiri punya ilustrasi yang halus dan indah dengan rata-rata 100 halaman.

Ceritanya sendiri bakalan memang sekilas menyajikan plot klasik Stockholm Syndrome, yaitu drama penculikan yang malah mendekatkan hubungan emosional antara penculik dan korbannya.

Namun One Room of Happiness mengupas lebih dari itu, karena trauma kedua protagonis malah akan menonjolkan sisi unik keduanya yang bikin kita ikut bisa merasakan apa yang mereka rasakan selama hidup.

Baca Juga: The Escape Game: Cerita Thriller Survival Ringan kayak Squid Game!

Sinopsis

One Room of Happiness

One Room of Happiness bakal menceritakan cewek remaja usia 14 tahun yang misterius dengan nama XXX.

Yang diketahui dari XXX adalah hidupnya serba neraka. Dirinya jadi korban kekerasan di rumah yang dianiyaya ibunya, ditindas teman-temannya di sekolah, hingga dilecehkan gurunya sendiri.

Namun suatu hari, XXX hilang diculik orang dan dimulailah drama pencariannya.

Karena kasusnya besar, semua orang, termasuk teman dan keluarga yang menganiyaya XXX berebut tampi menyampaikan simpati dan keprihatinan, agar bisa dikenal masyarakat luas.

Kasus ini sampai ditangani kepolisian di seluruh pelosok Jepang dan detektif swasta.

Sosok penculik XXX sendiri juga enggak kalah misterius. Dia selalu memakai masker untuk menutupi wajah, berganti-ganti identitas, dan sering pindah kerjaan, sehingga jadi sulit dilacak.

Enggak diketahui apa motifnya menculik XXX, tapi XXX merasa lebih tenang dan aman, enggak berniat kabur.

Baca Juga: Buku Jeda Sejenak: Ketika Kita Kehilangan Arah dan Pengin Bangkit

Saking dekatnya, XXX memanggil penculiknya "Kakak", sedangkan sang penculik memanggil XXX dengan nama "Sachi" yang artinya kebahagiaan.

Dalam pelarian mereka, Sachi dan Kakak berusaha menemukan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang selama ini belum pernah mereka rasakan.

Bahkan di perjalanan, keduanya pelan-pelan berubah menjadi pribadi yang jauh berbeda dibanding saat pertama kali diperkenalkan pada para pembaca.

Tertarik mencoba membaca One Room of Happiness? Kita sudah bisa mendapatkan serinya di gramedia dengan harga Rp 28.000 aja.

One Room of Happiness bahkan sebentar lagi bakalan mengeluarkan volume keempatnya, jadi jangan ketinggalan, girls!

(*)