Video Prank Enggak Lagi Bisa Dimonetisasi di YouTube! Aturan Baru Nih

By Tiara Harum Pramesti, Selasa, 26 Oktober 2021 | 20:55 WIB
Prank Verrel Bramasta dan Athalla Naufal untuk mamanya (foto : YouTube/VRL Bramasta)

CewekBanget.ID - Aturan baru untuk para konten kreator YouTube nih, mulai bulan November enggak bisa terlalu bebas upload jenis konten video. 

YouTube menentukan standar baru untuk konten yang bisa dipublikasi dan direkomendasi di platformnya. 

Termasuk enggak akan memonetisasi dan merekomendasikan pada penonton. 

Baca Juga: Jadi YouTuber A-Z: Kunci Rahasia Cepat Sukses Jadi YouTuber 2021

Video kualitas rendah akan ditolak

Mengutip Kompas Tekno, YouTube sekarang sangat memperhatikan kualitas video unggahan kreator. 

Misalnya video YouTube kategori anak dengan kualitas rendah akan berhenti direkomendasikan.

Baca Juga: BTS Pindah ke Universal Music Group, Justin Bieber Bisa Masuk Weverse!

Direktur Manajemen Produk, Anak dan Keluarga di YouTube, James Beser menjelaskan lewat post resmi di blog. 

"Jika satu video melanggar prinsip kualitas ini, iklan di video tersebut mungkin akan terbatas atau tidak ada iklan sama sekali (tidak bisa dimonetisasi)," katanya. 

Ciri-ciri konten yang enggak direkomendasi

Termasuk konten video yang kurang edukatif seperti berikut, girls.

1. Video yang terlalu komersil, dan mendorong penonton untuk membeli barang ditawarkan. 

YouTube menandainya sebagai bentuk konsumtif berlebihan, khususnya jika penonton masih sangat muda. 

2. Video yang mendorong berperilaku negatif, seperti konten bohong, bully, atau prank. 

3. Video sensasional yang isinya dibuat-buat dan hanya opini belaka. 

4. Video yang sulit dipahami inti dan maksudnya, enggak punya narasi jelas dan runtut. 

5. Video yang pakai karakter anak populer, seperti kartun dan sejenisnya tapi dibuat untuk cerita yang kurang pantas. 

Baca Juga: YouTuber Tiongkok Li Ziqi Tiba-tiba Menghilang, Terjerat Kasus Hukum?

Agar terbebas dari seleksi YouTube yang ketat itu, sejak awal konten kreator sudah harus memikirkan kontennya dengan seksama. 

Supaya enggak merugikan siapa pun terutama usia-usia minor dan masih rentan dengan pengaruh buruk. 

Proses pendisiplinan konten YouTube ini diberlakukan bertahap, jadi siap-siap saja ya!

(*)