4 Gangguan Ini Jadi Penyebab Siklus Menstruasi Enggak Lancar!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 26 Oktober 2021 | 22:40 WIB
Ilustrasi siklus menstruasi (femina.in)

Oligomenorea

Kebalikan dari polimenorea, oligomenorea adalah kondisi ketika siklus menstruasi berlangsung lebih dari 35 hari.

Jadi kita mungkin melewati beberapa minggu lebih lama dari siklus menstruasi pertama ke siklus berikutnya.

Oligomenorea biasanya menyebabkan pendarahan terjadi lebih sedikit dari siklus normal.

Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal, psikologis, atau penyakit tertentu seperti TBC.

 

Amenorea

Kalau siklus haid kita enggak lancar dan tertunda hingga selama 3 bulan berturut-turut, berarti kita mengalami amenorea.

Ada 2 jenis amenorea; yang pertama adalah amenorea primer untuk cewek berusia 18 tahun ke atas yang enggak pernah mendapat haid sama sekali akibat kelainan genetik atau anatomi.

Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi ketika seorang cewek pernah mendapat haid tapi kemudian berhenti serta diakibatkan oleh gangguan kurang gizi, metabolisme tubuh, tumor, penyakit infeksi, dan sebagainya.

Baca Juga: Penting! 5 Hal Tentang Pembalut Kain yang Perlu Kita Ketahui

Menorrhagia

Menorrhagia adalah menstruasi berlebihan dengan volume darah yang dikeluarkan mencapai 60-80 ml, lebih banyak dari siklus normal yang hanya 30-40 ml.

Menorrhagia merupakan kejadian umum yang dialami seenggaknya 20-25% cewek atau 1 dari 20 cewek berusia 30-49 tahun, dan biasanya timbul karena banyak faktor seperti hormon yang enggak stabil, infeksi, anemia, lupus, atau faktor di luar sistem reproduksi kita.

Tapi menorrhagia beda dengan metrorrhagia, yaitu kondisi ketika pendarahan berasal dari rahim dan enggak berhubungan dengan siklus menstruasi.

 

(*)