Menganalisa Situasi
Jadi orang yang skeptis juga akan mendorong kita untuk selalu menganalisa situasi.
Kita pun enggak bakal membuat keputusan yang terburu-buru dan segera menyetujui hal yang terdengar enggak realistis.
Selain itu, ketika ada orang yang berusaha menjebak kita, skeptisme membuat kita dapat melihat langsung upaya manipulasi tersebut dan mendapat peringatan dari diri sendiri.
Ini akan menyelamatkan kita dari risiko sakit hati, penipuan, dan situasi toxic lainnya.
Enggak Mudah Percaya
Kepercayaan adalah kunci atas segalanya, jadi penting bagi kita untuk lebih menyeleksi siapa dan apa yang seharusnya kita percaya.
Kalau orang lain pengin mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan kepercayaan kita, mereka harus melakukan hal yang tepat supaya kita enggak sia-sia memberikannya kepada mereka.
Kita juga dapat menjadi lebih rasional dan bertindak bukan sekadar atas dorongan kata hati, yang kadang bisa menjebak.
Baca Juga: Dengarkan Kritik dan 3 Tips Jitu Buat Jadi Tipe Cewek Percaya Diri!
Lebih Peduli terhadap Diri Sendiri
Skeptisme membuat kita percaya kalau orang lain hanya memperhatikan diri mereka sendiri, sehingga kita juga berhak memperhatikan diri kita sendiri tanpa rasa bersalah.
Kita enggak perlu meminta maaf saat melakukan hal terbaik bagi diri sendiri.
Kita juga lebih mudah mengatakan, "Tidak," saat kita enggak sanggup melakukan hal-hal di luar kapasitas dan kemampuan kita.
Bukan egois, kadang skeptisme adalah sebuah upaya untuk menyadari pentingnya kita merawat pikiran dan tubuh kita sendiri, karena kita enggak dapat menolong orang lain sebelum menolong diri sendiri.
Tapi jangan terlalu jauh menerapkan sifat skeptis kita dalam sebuah hubungan, ya!
Ini dapat membuat kita cenderung mendorong orang lain menjauh dari diri kita dan enggak menyadari kalau ada orang yang memang peduli terhadap kita dengan tulus.
(*)