Carina disebut telah menemukan formula khusus "Dua sendok makan sel" yang menjadi landasan produksi besar vaksin AstraZeneca.
Ilmuwan Indonesia itu menemukan formula tersebut pada 15 Januari 2020 lalu, dan memungkinkan produksi vaksin jadi 10 kali lipat dengan takaran sel yang sedikit.
Baca Juga: Vaksin Dosis 3 Mulai Awal Tahun dan Warga Harus Bayar Rp 100 Ribu?
Telah dipakai ratusan negara
Melansir dari laporan BBC News, sekarang vaksin AstraZeneca sudah digunakan lebih dari 170 negara termasuk Indonesia.
Juga diproduksi di lebih dari selusin lokasi laboratorium di lima benua.
Kelebihan lain yang dipunyai AstraZeneca selama masa pandemi ini, karena harga produksi dan distribusinya yang bisa ditekan hingga jadi murah.
"Dengan kombinasi dan upaya Dr Carina Joe untuk meningkatkan proses manufaktur dan komitmen serta kerja keras rekan-rekan kami di AstraZeneca dan semua mitra kami lainnya.
Kami mampu memberikan vaksin untuk dunia, dibuat di berbagai penjuru dunia, dengan harga semurah mungkin," kata Dr Sandy Douglas, Ketua tim manufaktur AstraZeneca.