CewekBanget.ID - Kadang kita selalu memaklumi saat pacar kita bersikap manja bahkan sampai ketergantungan dengan kita.
Mungkin hal tersebut bisa membuat kita merasa bahagia karena kita serasa jadi satu-satunya orang yang dia butuhkan dan bisa membantu dia.
Tapi nyatanya, membiarkan pacar ketergantungan sama kita bisa jadi salah satu tanda bahwa kita sedang berada di toxic relationship, lho.
Salah satu jenis toxic relationship yang harus kita hindari adalah jenis codependent relationship.
Baca Juga: Walaupun Sayang, 3 Tipe Cowok Ini Hampir Mustahil Macarin Cewek
Codependent relationship ini adalah keadaan saat sebuah hubungan yang dilakukan oleh dua orang berubah jadi yang satu mendapatkan untung dan yang satu terasa dimanfaatkan.
Lebih tepatnya, codependent relationship ini adalah kondisi salah satu pihak bertugas sebagai penjaga, pemberi, dan penyayang dan pihak lainnya hanya mengambil keuntungan dari pacarnya tanpa melakukan apapun.
Walaupun bukan masalah yang besar untuk memberi, namun saat si penerima enggak pernah bersikap mencintai kita maka kita akan merasakan beban.
Hal terparah dalam berada di dalam codependent relationship adalah kita dipaksa untuk memenuhi semua kebutuhan si pacar yang sebenarnya bukanlah tugas kita.
Nah, ini dia lima tanda bahwa kita sedang berada di dalam hubungan codependent relationship!
Enggak bisa menolak
Tanda utama kita sedang berada dalam hubungan codependent relationship adalah kita sudah merasa enggak bisa lagi menolak permintaan sang pacar.
Sama seperti people pleasing, kita akan berubah jadi orang yang sungkan atau bahkan merasa bersalah untuk menolak pacar kita.
Bahkan mungkin kita bisa sampai mengorbankan diri sendiri dan kebutuhan pribadi kita untuk memenuhi permintaan pacar kita.
Baca Juga: 4 Cara Menyadarkan Sahabat Kita yang Terjebak Toxic Relationship
Kurang ada batasan
Walaupun sudah berpacaran, kita harus tetap menentukan batasan-batasan yang harus kita ketahui.
Hal ini karena selagi masih pacaran kita bukanlah tanggung jawab si pacar dan juga sebaliknya.
Namun, orang yang berada dalam codependent relationship enggak bisa menentukan batasan yang pas untuk dirinya dan pacarnya sendiri.
Bahkan, si pacar bisa menggantungkan kebahagiaannya ke kita dan seluruh hal tentang hidupnya jadi tanggung jawab kita.
Si dia seenaknya
Bisa dikatakan saat si pacar sudah mulai seenaknya adalah tanda bahwa kita sedang berada di dalam codependent relationship.
Saking kurang adanya batasan, hal ini membuat pacar kita jadi berlaku seenaknya dan melakukan sesuatu yang menyangkut diri kita tanpa persetujuan apapun.
Mulai dari perilaku kecil yang berhubungan dengan orang lain sudah seharusnya kita meminta izin dan menunggu persetujuan.
Tapi, dalam codependent relationship meminta izin ini sudah enggak berlaku karena tubuh kita dan diri kita sudah dianggap sepenuhnya milik dia.
Baca Juga: Bakal Langgeng, Ini 3 Jurus Jitu Bikin Pacar Makin Cinta ke Kita!
Enggak memedulikan kita
Walaupun dia merasa bahwa kita adalah miliknya, tapi dia enggak pernah memedulikan kita.
Semua hal yang dia lakukan ke kita adalah atas dasar untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memikirkan kita dan perasaan kita.
Dalam hubungan yang sehat, seharusnya kita akan saling peduli dan saling menjaga.
Tapi, dalam codependent relationship kita hanya menjaga tanpa dijaga.
Komunikasi yang buruk
Jangankan untuk memikirkan diri sendiri, saat kita ada dalam codependent relationship berarti kita sedang berada dalam komunikasi yang buruk.
Pasalnya, kita enggak bisa lagi dengan terbuka mengatakan apa yang kita mau apa yang penting untuk kita.
Saat kita mengungkapkan kebutuhan kita dan keinginan kita, dia akan merasa marah menganggap kita orang yang egois.
Jadi, tentu saja kita dibuat terbiasa untuk memikirkan si pacar tanpa memikirkan diri sendiri.
Ketergantungan
Tanda terakhir kita berada dalam codependent relationship adalah saat si pacar sudah ketergantungan pada kita.
Bahkan, bisa dikatakan bahwa seluruh kehidupan si pacar ada di tangan kita dan kita yang selalu menolongnya.
Seperti anak kecil yang butuh asuhan, kita enggak bisa membiarkan pacar kita untuk berjalan sendiri dan memutuskan apa yang perlu dia lakukan dalam hidupnya.
Si pacar benar-benar menggantungkan segalanya dan membuat kita bertanggungjawab atas hidupnya.
(*)