CewekBanget.ID - Personal branding di media sosial ternyata penting buat meniti karier kita, girls.
Dengan personal branding yang kuat, kita bisa menyampaikan pesan yang pengin kita sampaikan ke audiens kita.
Bahkan media sosial bisa jadi kredibilitas profesi kita juga, lho.
Contohnya, kalau kita merupakan seorang jurnalis maka di media sosial bisa menampilkan konten-konten ketika lagi liputan atau artikel berita yang kita buat.
Atau kalau kita merupakan seorang translator, kita bisa unggah foto-foto ketika lagi bersama dengan orang asing dan terlihat lagi bicara dengan mereka.
Dengan adanya konten seperti itu di media sosial, maka orang lain bisa 'menyetujui' kalau kita memang benar memiliki profesi sebagai jurnalis atau translator tadi.
Bisa dibilang, media sosial bisa jadi seperti portofolio kita!
Lalu bagaimana ya cara membangun personal branding di media sosial?
Dilansir dari laman Live Mint via Parapuan.co, ini dia 5 tips yang bisa kita lakukan!
Baca Juga: Cewek Takut Jatuh Cinta? Penyebabnya Enggak Hanya Soal Karier!
Berinteraksi dengan audiens
Menurut seorang pakar branding dan pemilik perusahaan agensi media sosial, Andrew Ochoa, interaksi penting untuk menciptakan koneksi.
Ini memandu kita tentang minat audiens yang kita targetkan dan pandangan mereka tentang branding kita selama ini.
Sementara, profil yang bagus sangat bagus untuk personal branding kita. “Membuat konten yang menarik dan interaktif adalah prasyarat,” kata Ochoa.
Selain itu, semakin aktif kita di media sosial, semakin banyak audiens mengenal serta mengetahui personal branding kita.
Memiliki jadwal reguler untuk mengunggah sesuatu di media sosial akan membantu kita membangun kehadiran secara online.
Pahami audiens
Dengan banyaknya platform media sosial yang berbeda, penting untuk mengidentifikasi di mana audiens kita paling aktif dan mana yang paling cocok untuk branding kita.
Maka itu, kita perlu memilih media sosial hingga kontennya dengan bijak.
Baca Juga: Belajar Konsep Digital Marketing Era Milenial Bareng CewekBanget Besties Batch 2
Selain itu, Ochoa mengatakan, untuk membantu mengetahui platform media sosial mana yang terbaik bisa dilihat pada produk atau konten kita.
Misalnya, jika branding kita lebih visual, Ochoa menyarankan untuk menggunakan platform yang paling sesuai untuk tujuan itu dan dikenal baik oleh audiens, seperti Instagram.
Ikuti tren
Jika kita enggak mengikuti tren, hal tersebut dapat memberikan dampak kurang baik bagi personal branding karena audiens kita pun membutuhkan info tersebut.
"Menjadi up to date dengan tren saat ini memberi kita keunggulan dan memperkuat personal branding kita,” catat Ochoa.
Dengarkan umpan balik
Apakah umpan balik positif atau negatif, semuanya memengaruhi branding kita. Beberapa orang cenderung berfokus pada umpan balik positif dan mengabaikan yang negatif.
Menurut Ochoa, "Agar berhasil, kamu harus fokus pada umpan balik negatif karena itu akan membantumu melihat di mana branding kamu tertinggal dan apa yang dapat dilakukan."
Namun, Andrew mengungkapkan bahwa umpan balik positif juga penting, karena itu membuat kita terus terdorong untuk maju.
Baca Juga: Seberapa Penting Personal Branding di Sosial Media untuk Para Jobseeker? Yuk Cari Tahu!
Gunakan visual
Orang cenderung lebih berhubungan dengan apa yang mereka lihat. Demikian pula, mereka cenderung lebih terlibat dengan konten jika itu adalah video atau gambar.
“Untuk memperkuat branding, sangat disarankan menggunakan visual untuk menyampaikan kontenmu,” jelas Ochoa.
Selaras dengan itu, personal branding kamu cukup kuat dan baik atau tidak, hal itu bergantung pada seberapa baik kamu memanfaatkan media sosial.
Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "5 Tips Memperkuat Personal Branding dengan Memanfaatkan Media Sosial."
(*)