Saat Bercandaan Jadi Bullying, Bagaimana Batasan yang Sebenarnya?

By Indah Permata Sari, Minggu, 9 Januari 2022 | 16:40 WIB
Jae dan Jamie (foto : After School Club)

Tapi ini masih bisa diterima jika obrolan negatif tidak menyangkut orang lain di luar kelompok itu.

Misalnya, ada orang A, B dan C yaa, girls.

A memiliki postur tubuh pendek dan antara A dan B sering bercanda soal tinggi badan.

Bagi A, itu bukanlah masalah yang besar karena dia bisa handle problem-nya sendiri dan dia menerima candaan dari B.

Tapi bagi C yang bertubuh pendek juga dan enggak dekat dengan A dan B, dia tersinggung dengan candaan tinggi badan tersebut.

Sehingga candaan ini enggak bisa diucapkan ke C. Baik A dan B harus memahami itu dan jangan pernah menjadikan candaan ini dengan melibatkan orang lain.

Baca Juga: Heran Kenapa Seseorang Jadi Tukang Bully? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Dan bahkan seharusnya, A dan B bisa memahami ternyata candaan ini bisa menyakiti seseorang meski bagi mereka biasa saja.

Untuk itu, harusnya dengan sadar jangan lagi menjadikan hal ini jadi candaan meski dalam lingkup internal antara A dan B saja.

Bullying berarti menyakiti

Bullying bisa dimulai dengan candaan.

Candaan yang terjadi terus menerus, berulang, hingga akhirnya menyakiti seseorang, itu namanya jadi bullying.