Pastinya semua orang akan mengapresiasi segala bentuk kepedulian dan perhatian terhadap dirinya.
Tapi perhatikan juga cara kita menunjukkan kepedulian tersebut, ya.
Mungkin teman kita belum siap kalau langsung ditodong pertanyaan mengenai perasaan takut atau sakit yang dialaminya.
Karena itu, cobalah untuk bertanya atau mengatakan hal-hal sederhana yang menenangkan.
Yang penting, ia tahu kalau kita peduli dan akan berada di sana untuk mendampinginya melewati masa-masa sulit.
Kalau sudah siap, doi pasti akan membuka diri dan berani membahas trauma yang dialaminya kepada kita, kok.
Baca Juga: Idgitaf Trauma Ditinggal, Kini Selalu Beri Jarak Saat Berteman
Hati-Hati Berbagi di Medsos
Kita mungkin mengurus sendiri akun media sosial kita.
Tapi ini enggak berarti kita bisa mengunggah dan membagikan macam-macam hal di sana tanpa memikirkan orang lain.
Apa lagi kalau hal yang kita bagikan berpotensi memicu kembalinya trauma yang dirasakan teman kita.