CewekBanget.ID - Sariawan adalah kondisi medis yang cukup sering terjadi pada semua orang dan kerap membuat kita merasa enggak nyaman.
Sariawan merupakan luka yang muncul di bagian dalam mulut dan kerap menimbulkan rasa sakit atau perih.
Biasanya sariawan akan hilang dalam hitungan hari atau beberapa minggu, jadi kita enggak perlu khawatir.
Tapi kita memang perlu mengetahui penyebab terjadinya sariawan, nih. Apa saja?
Makanan Pedas dan Berminyak
Makanan pedas dan berminyak sudah dikenal luas sebagai penyebab terjadinya sariawan.
Melansir dari Healthline, jenis makanan ini memicu peradangan sehingga bagian dalam mulut terluka dan menyebabkan sariawan.
Luka sariawan juga dapat dipicu oleh jenis minuman tertentu, misalnya kopi yang terlalu panas, atau kebiasaan merokok.
Jadi hindari faktor-faktor yang dapat memicu peradangan di dalam mulut.
Baca Juga: Sariawan Bikin Enggak Nyaman? Obati dengan 4 Makanan Ini, Sembuh!
Cedera
Sariawan dapat disebabkan oleh cedera atau kerusakan pada lapisan dalam mulut.
Biasanya hal ini terjadi saat kita enggak sengaja menggigit bibir, lidah, atau bagian dalam mulut.
Pemakaian kawat gigi dan mengunyah makanan yang terlalu keras juga dapat menyebabkan sariawan.
Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis atau penyakit dapat membuat kita mengalami gejala berupa sariawan.
Biasanya sariawan terjadi akibat kekurangan vitamin seperti B12 dan zat besi.
Sistem imun tubuh yang lemah dan infeksi juga bisa memicu sariawan di dalam mulut.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Sariawan yang Mengganggu dengan Bahan Alami!
Perubahan Hormon
Sariawan juga dapat terjadi akibat perubahan hormon.
Mungkin kita sebagai cewek pernah mengalami sariawan di tengah periode menstruasi.
Itu hal yang wajar terjadi karena hormon di dalam tubuh kita berubah selama menstruasi berlangsung.
Selain itu, perasaan tertekan, gelisah, dan stres juga dapat menjadi pemicunya.
Jika sariawan kita enggak kunjung sembuh setelah berhari-hari atau malah menjadi lebih parah, sebaiknya periksakan ke dokter.
Pasalnya, bukan enggak mungkin sariawan menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti kanker mulut.
(*)