Dan itu sangat memengaruhi kondisi mental saya," tulis Aya dalam storiesnya.
Dinormalisasi personel lain
Aya merupakan satu-satunya perempuan dalam band itu.
Diakuinya selama kejadian, enggak mendapat dukungan moral mau pun perlindungan dari anggota lain yang justru malah turut melanggengkan kekerasan.
"Siapa kawan-kawan lelaki yang turut melanggengkan kekerasan itu?
Personel band: Drummer & Bassist," tulis Aya.
Dia juga mengaku peristiwa itu sudah jadi kesaksian banyak pihak internal band, tapi tetap mereka diam saja.
Baca Juga: Red Flag! 4 Tanda Toxic Relationship Ini Jangan Diabaikan Lagi
Aya mengaku makin kecewa dan enggak merasa aman ketika drummer band menawarkan bantuan dirinya tapi nyatanya enggak dibantu hingga kini.
"Saya ingat si drummer pernah bilang, 'jangan takut. Kalau perlu bantuan, aku akan bantu.'
Tapi dia tidak pernah menghubungi saya," lanjutnya.
Personel lain malah mengisyaratkan untuk mementingkan keutuhan band dibanding kekerasan yang diterima Aya.