Enabler Pasif dan Aktif
Mengutip dari Democrat & Chronicle, enabler bisa berupa sosok yang pasif atau aktif.
Hal ini tergantung dari posisinya, pengetahuannya terhadap perilaku buruk, kapasitasnya untuk melindungi orang lain, dan tingkat kesetiaannya terhadap pelaku.
Enabler aktif adalah sosok yang melindungi pelaku dengan memberikan berbagai alasan, menjadi tameng atas kritik terhadap pelaku, dan berpotensi menyabotase seluruh pihak yang mencoba mengekspos pola kekerasan.
Sementara itu, enabler pasif adalah orang yang mengabaikan atau menganggap tindakan pelaku sebagai hal yang normal dan kasus kekerasan sebagai sesuatu yang lumrah terjadi.
Baca Juga: Kenali, 4 Jenis Kekerasan yang Sering Terjadi pada Perempuan!
Kemarahan terhadap Enabler
Dalam kasus kekerasan seksual, tentu saja kemarahan korban terhadap pelaku adalah hal yang wajar dan pasti ada.
Tapi faktanya, di samping emosi terhadap pelaku, banyak korban justru lebih marah terhadap enabler.
Ini karena yang diharapkan oleh korban adalah perlindungan dan pembelaan atas kejadian yang menimpa mereka.