Dengan cara pendekatan yang menghubungkan antara pemberi modal dan peminjam, banyak orang di usia muda memilih investasi berbentuk P2P lending.
Platform P2P lending memfasilitasi aneka produk bisnis yang bebas dipilih oleh pemodal, sehingga dapat membantu investor mengetahui arah pendanaan.
Ada juga P2P lending khusus investasi bagi pendanaan Usaha Kecil Menengah (UKM), jadi selain menjadi penyokong dana, kita pun turut membangun perekonomian negara lewat UKM.
Hanya saja, risiko dari P2P lending adalah pemodal yang enggak leluasa meminta uangnya kembali kepada peminjam sebelum batas waktu dari kontrak perjanjian pendanaan selesai.
Kalau pengin bergabung dengan P2P lending, pastikan platform yang dipilih telah diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari penipuan.
Baca Juga: Cuan! Ini Tips Investasi Emas Cuma Setengah Harga di Masa Pandemi
Deposito Berjangka
Salah satu jenis investasi lain yang bisa kita coba adalah deposito berjangka.
Deposito seperti ini membuat kita dapat memilih besaran nominal investasi, dengan jaminan 3 kali lipat suku bunga sehingga lebih aman dan terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Namun risiko dari deposito berjangka adalah bentuk hasil investasi yang didapat tergolong lebih rendah dari saham atau obligasi.
Dengan adanya pergerakan inflasi setiap tahun, modal deposit pun cenderung ikut tergerus dan menurun nilai mata uangnya.