CewekBanget.id – Selain kulit kusam, hal lain yang enggak kalah mengganggu penampilan adalah hiperpigmentasi atau noda hitam pada wajah.
Biasanya, noda hitam ditandai dengan warna kulit tidak merata, noda hitam dalam jumlah banyak dan sulit hilang, kulit kusam, hingga munculnya lingkaran hitam di bawah mata atau dikenal dengan mata panda.
Di samping membuat tampilan wajah jadi tidak rata dan "bercorak", noda hitam juga sering muncul dalam jumlah yang banyak di berbagai area wajah.
Alhasil, kamu jadi harus menutupi noda hitam dengan foundation atau concealer agar kulit terlihat bersih.
Bagi kamu yang belum tahu, hiperpigmentasi merupakan kondisi kulit yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah zat pemberi warna pada kulit atau melanin.
Ketika kulit dalam kondisi sehat, warna kulit akan terlihat normal.
Namun, ketika kulit terkena iritasi atau luka, tubuh akan memproduksi melanin dalam jumlah berlebih. Hal inilah yang akhirnya membuat beberapa area wajah menjadi lebih gelap.
Ada banyak faktor yang bisa memicu hiperpigmentasi. Antara lain disebabkan oleh faktor keturunan dan bekas luka pada wajah.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Hiperpigmentasi Kulit Wajah Akibat Kulit Berjerawat
Jenis-jenis Hiperpigmentasi
Di samping itu, hiperpigmentasi juga memiliki berbagai macam jenis berdasarkan bentuk dan penyebabnya, lho. Apa saja? Simak baik-baik:
Solar lentigo
Solar lentigo merupakan hiperpigmentasi yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
Biasanya, hiperpigmentasi ini disebabkan kulit menjadi rusak akibat terlalu sering terpapar matahari dan kulit tidak terlindungi sunscreen.
Paparan sinar matahari membuat kulit menjadi rusak. Untuk menyembuhkannya, kulit pun memproduksi melanin dalam jumlah besar.
Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan timbulnya hiperpigmentasi pada kulit.
Dilansir dari DermNet NZ, solar lentigo biasanya memiliki bentuk oval atau abstrak dengan warna kecoklatan. Namun, seiring berjalannya waktu, solar lentigo juga bisa menggelap hingga menjadi hitam.
Selain area wajah, solar lentigo juga bisa muncul di area lain seperti telapak tangan hingga punggung dan kaki.
Baca Juga: Ternyata Ini Efek Negatif Memakai Skincare Berbeda Merk, Bahaya Banget
Post-inflammatory hyperpigmentation (PIH)
Ketika kulit terkena luka atau infeksi, bekas luka tersebut bisa berubah menjadi hiperpigmentasi PIH. Menukil dari Style Craze, bekas luka tersebut bisa berasal dari eksim, bekas jerawat, gigitan serangga, dan alergi.
Ketika kulit meradang, sistem imun tubuh akan bereaksi dan memproduksi melanin.
Hiperpigmentasi ini akan terus berlangsung hingga peradangan kulit sudah reda. Inilah mengapa bekas jerawat atau luka sering terlihat lebih gelap.
Untuk mengetahui apakah hiperpigmentasi tersebut berasal dari bekas luka, kamu bisa melihat perubahan warna pada area kulit tersebut.
Apabila flek menghitam seiring dengan paparan matahari, atau memiliki warna kehitaman, maka flek tersebut adalah hiperpigmentasi PIH.
Freckles
Freckles umumnya sering ditemui pada masyarakat ras Kaukasia. Tampilan wajah yang penuh flek ini bahkan sering dijadikan sebagai aksen tambahan ketika menggunakan makeup.
Tapi, Namun, tahukah kamu, freckles uga merupakan salah satu bagian dari hiperpigmentasi, lho.
Masih dikutip dari Health Line, freckles bisa disebabkan oleh faktor genetik atau karena paparan sinar matahari.
Umumnya, freckles sering muncul pada bagian pipi, hidung, dan dahi dalam jumlah banyak.
Selain itu, warna yang muncul juga mirip dengan solar lentigo, yakni berwarna kecoklatan atau cokelat muda.
Baca Juga: 4 Kesalahan Memakai Serum, Bukannya Glowing Malah Bikin Kusam
Mata panda
Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata sering dianggap sebagai masalah kulit biasa. Padahal, mata panda juga merupakan bagian dari hiperpigmentasi.
Seperti dijelaskan Medical News Today, mata panda dapat disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah ataupun karena penipisan kulit di sekitar mata.
Pada beberapa kasus, mata panda juga bisa berasal dari faktor keturunan dan perubahan usia.
Cara Mengatasi Hiperpigmentasi
Pada dasarnya, hiperpigmentasi bukanlah keluhan masalah kulit yang berbahaya. Namun, seiring berjalannya waktu, flek tersebut bisa berubah menjadi gelap atau lebih banyak.
Namun, kamu enggak perlu khawatir, sebab hiperpigmentasi bisa dihilangkan dengan tindakan seperti laser, chemical peeling, dan mikrodermabrasi.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan perawatan rutin dari rumah menggunakan bahan aktif yang bisa memudarkan hiperpigmentasi.
Misalnya, dengan menggunakan skincare dengan kandungan vitamin C dan niacinamide.
Kandungan vitamin C dapat membantu mengurangi terjadinya oksidasi dalam pembentukan melanin.
Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Tanda Sabun Cuci Muka Tidak Cocok Dengan Kulit Wajah
Sementara niacinamine berperan untuk mencegah terbentuknya melanin, serta mencegah agar melanin tidak pindah ke lapisan epidermis kulit.
Kedua bahan aktif ini bisa kamu temukan pada serum terbaru Garnier, Garnier Bright Complete Vitamin C Ampoule Serum.
Dengan kandungan 3 persen Vitamin C dan niacinamide, serum ini terbukti klinis dapat mencerahkan hiperpigmentasi selama enam hari.
Satu dosis ampoule dapat digunakan untuk 1 kali pemakaian. Agar hasil yang dirasakan maksimal, kamu bisa memakai ampoule ini setiap hari, setiap pagi dan malam sebelum serum.
Bagi kamu yang sering membaca sejumlah artikel di internet, cukup banyak yang mengatakan bahwa kedua bahan aktif ini tidak cocok untuk digunakan bersamaan.
Namun, dilansir dari Byrdie, ahli kimia kosmetik dari Amerika Serikat, Perry Romanowski menyatakan jika keduanya bisa digunakan bersamaan, asalkan disesuaikan dengan kondisi kulit dan disimpan dalam suhu ruangan.
Ampoule ini juga terbukti klinis mengurangi hiperpigmentasi sebesar 39 persen, bintik hitam sebesar 34 persen, kulit belang dan bercak hitam sebesar 32 persen, serta lingkar hitam mata sebesar 38 persen.
Baca Juga: Inilah 4 Kandungan Sabun Cuci Muka yang Bisa Mencerahkan Kulit Wajah