Sebetulnya gangguan tidur dapat terjadi pada siapa saja terlepas dari gender-nya, tapi rupanya gejala insomnia lebih banyak ditemukan pada perempuan.
Ini bisa terjadi lantaran insomnia juga dipengaruhi oleh fluktuasi hormon.
Makanya, sejumlah efek insomnia juga bisa kita rasakan lebih parah, seperti gejala depresi, tidur siang berlebihan, hingga kesulitan terkait ingatan dan konsentrasi.
Alzheimer
Kendati masih muda, kita sebagai cewek perlu lebih waspada terhadap penyakit Alzheimer.
Pasalnya, penyakit yang menyerang otak ini rentan menyerang perempuan.
Alzheimer merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan fungsi kognitifnya.
Baca Juga: Yuk Rajin Makan 5 Makanan Ini Biar Terhindar dari Kanker Usus Besar!
Para peneliti telah berusaha mencari tahu penyebab tingkat risiko Alzheimer tergantung pada perbedaan gender, dan diduga hal ini karena risiko Alzheimer meningkat seiring berjalannya waktu dan perempuan punya angka harapan hidup yang lebih tinggi ketimbang laki-laki.
Tapi peneliti lain juga menduga faktor lain bisa jadi penyebab Alzheimer, salah satunya perubahan hormon saat menopause.
Depresi
Stres, kecemasan, dan depresi rupanya lebih rentan menyerang perempuan ketimbang laki-laki.